Penyediaan layanan, suasana, dan lingkungan yang sesuai dengan prinsip Islam akan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk bepergian ke Thailand.
Suarathailand- Pariwisata Halal harus memperhatikan persyaratan dan nilai agama Islam yang mencakup perjalanan, makan, dan akomodasi. Contohnya adalah tidak mengonsumsi daging babi, hewan berbisa, atau alkohol, salat 5 kali sehari, dan lain-lain.
Penyediaan layanan, suasana, dan lingkungan yang sesuai dengan prinsip Islam akan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk bepergian ke Thailand.
Prof. Dr. Winai, Director of the Halal Science Center Chulalongkorn University, menyarankan 6 bidang yang harus disadari dan menjadi fokus para operator tur dalam pengelolaan pariwisata halal:
1. Makanan menjadi faktor terpenting dalam memilih destinasi wisatawan muslim. Mereka hanya boleh mengonsumsi makanan yang bersertifikat Halal dan dilarang mengonsumsi daging babi, anjing, hewan berbisa, karnivora, atau hewan yang mati karena sebab alamiah yang dianggap Haram atau haram.
2. Sarana Sholat – Umat Islam yang taat berdoa bersujud kepada Allah lima kali sehari: pagi hari, sebelum matahari terbit, siang hari, sore hari, setelah matahari terbenam, dan malam hari. Oleh karena itu, atraksi wisata halal yang menarik harus menyediakan fasilitas salat, seperti musala pria dan wanita yang terpisah, tempat membersihkan badan sebelum salat, dan lain-lain.
3. Ibadah selama Ramadhan – bulan puasa bagi umat Islam di mana mereka menahan diri dari makan, minum, merokok, kenikmatan seksual, dan perilaku berdosa lainnya dari matahari terbit hingga terbenam untuk menunjukkan kesetiaan kepada Allah. Oleh karena itu, umat Islam yang perlu bepergian ke luar negeri pada periode ini seringkali mencari hotel dan layanan yang memfasilitasi puasa tersebut, seperti kemampuan menyiapkan makanan halal sebelum matahari terbit (Sahur), dll.
4. Kebersihan Kamar Mandi – “Air” melambangkan kesucian, kebersihan, dan menurut Islam, kebersihan fisik merupakan unsur penting bagi umat Islam, sehingga mereka memberikan perhatian khusus pada kebersihan kamar mandi dan air bersih.
5. Aktivitas Non-Halal—Saat bepergian, umat Islam cenderung menghindari aktivitas non-Halal seperti tempat yang menyajikan alkohol, tempat hiburan, dan kasino.
6. Area rekreasi khusus gender – operator tur yang ingin menarik wisatawan Muslim harus mempertimbangkan untuk menyediakan ruang pribadi dan terpisah untuk pria dan wanita, seperti pusat kebugaran dan spa. Jika perlu, gunakan fasilitas yang sama, namun alokasikan waktu yang berbeda.