Karakter lucu merangsang sekresi dopamin di otak, membuat orang bahagia meski merasa lelah karena kerja keras.
Suarathailand- Maskot “Butterbear” yang sangat digemari dari Coffee Beans karya Dao dan bayi kuda nil kerdil, “Moo Deng” (babi goyang) adalah contoh yang baik dari strategi emosional untuk mengakses peluang bisnis.
Pasu Decharin, dekan Fakultas Perdagangan dan Akuntansi Universitas Chulalongkorn Thailand, mengatakan menggunakan karakter sepert ini bisa mendorong partisipasi konsumen, dan menciptakan komunitas untuk meningkatkan loyalitas terhadap karakter, dan membawa kebahagiaan bagi konsumen.
Dia mengatakan kelucuan adalah aset utama yang membantu Butterbear dan Moo Deng memenangkan hati orang-orang dari segala usia dan tren di media sosial. Ia menambahkan perusahaan hiburan Jepang Sanrio telah mencapai kesuksesan dengan menggunakan karakter fiksi Hello Kitty untuk mendapatkan peluang bisnis.
“Sebuah penelitian menemukan ciri-ciri seperti bayi yang membuat orang terpesona dengan kelucuan karakternya antara lain mata bulat besar, kepala atau wajah bulat, hidung kecil, dan pipi tembem,” jelasnya seraya menambahkan bahwa baik Butterbear maupun Moo Deng memiliki ciri-ciri tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan kelucuan karakter merangsang sekresi dopamin di otak, membuat orang bahagia meski merasa lelah karena kerja kerasnya.
Kelucuan juga mengarah pada ikatan sosial dari aktivitas, seperti memberi suka pada gambar atau video lucu, berbagi postingan, atau meninggalkan komentar di media sosial.
Pasu menguraikan cara mengadopsi kelucuan sebagai bagian dari strategi bisnis:
a. Ciptakan karakter dengan karakteristik dan kepribadian seperti bayi untuk menarik perhatian orang. Butterbear adalah sosok yang ceria dan lugu, sedangkan Moo Deng adalah sosok yang gemuk, nakal, dan imut, yang mudah didekati oleh banyak orang.
b. Bercerita tentang karakter yang sesuai dengan kepribadiannya. Bercerita akan menarik perhatian orang dan memungkinkan mereka memiliki perasaan positif seperti cinta, kebahagiaan, dan perhatian.
c. Membangun komunitas untuk meningkatkan keterlibatan di media sosial. Hal ini akan membantu meningkatkan popularitas dan loyalitas karakter, serta peluang bisnis.
d. Mengembangkan produk dan layanan yang berkaitan dengan karakter. Barang harus mencerminkan kepribadian dan perilaku karakter untuk menarik konsumen.