Hamas Kecam Trump Ingin Pindahkan Warga Gaza ke Yordania dan Mesir

Trump disebut menggemakan ketakutan lama warga Palestina tentang pengusiran permanen dari rumah mereka.


AS, Suarathailand- Presiden AS Donald Trump mengatakan Yordania dan Mesir harus menampung lebih banyak warga Palestina dari Gaza.

Ketika ditanya apakah ini merupakan saran sementara atau jangka panjang, Trump berkata: "Bisa jadi keduanya."

Seorang pejabat Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, bereaksi dengan curiga terhadap pernyataan tersebut, menggemakan ketakutan lama warga Palestina tentang pengusiran permanen dari rumah mereka.

Warga Palestina "tidak akan menerima tawaran atau solusi apa pun, bahkan jika (tawaran tersebut) tampaknya memiliki niat baik dengan kedok rekonstruksi, seperti yang diumumkan dalam proposal Presiden AS Trump," Basem Naim, anggota biro politik Hamas, mengatakan kepada Reuters.

Tahun lalu Washington mengatakan menentang pemindahan paksa warga Palestina. Kelompok hak asasi manusia dan lembaga kemanusiaan telah selama berbulan-bulan menyuarakan kekhawatiran atas situasi di Gaza, dengan perang yang menggusur hampir seluruh penduduk dan menyebabkan krisis kelaparan.

Washington juga menghadapi kritik karena mendukung Israel tetapi tetap mendukung sekutunya, dengan mengatakan  Washington membantu Israel mempertahankan diri dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

"Saya katakan kepadanya, saya ingin Anda menangani lebih banyak lagi karena saya melihat seluruh Jalur Gaza saat ini dan keadaannya kacau, benar-benar kacau. Saya ingin dia menangani orang-orang," kata Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari, tentang panggilan teleponnya pada hari Sabtu dengan Raja Yordania Abdullah.

"Saya ingin Mesir menangani orang-orang," kata Trump kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu.


Share: