Pemimpin Korut Perintahkan Produksi Massal Drone Serang

Pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bahan peledak dan sengaja ditabrakkan ke target musuh, secara efektif berfungsi sebagai rudal berpemandu.

Seoul, Suarathailand- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan "produksi massal" pesawat nirawak serang, media pemerintah melaporkan pada hari Jumat (15 November), karena kekhawatiran meningkat atas kerja sama militer negara itu yang semakin dalam dengan Rusia.

Pyongyang pertama kali meluncurkan pesawat nirawak serangnya pada bulan Agustus, para ahli mengatakan kemampuan itu mungkin disebabkan oleh aliansi negara itu yang sedang berkembang dengan Rusia.

Negara bersenjata nuklir itu telah meratifikasi pakta pertahanan penting dengan Moskow dan dituduh mengerahkan ribuan pasukan ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina, yang mendorong Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk memperingatkan tentang potensi transfer teknologi militer Rusia yang sensitif ke Korea Utara.

Kim mengawasi pengujian pesawat nirawak yang dirancang untuk menyerang target darat dan laut, diproduksi oleh Kompleks Teknologi Udara Tak Berawak Korea Utara, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

"Ia menggarisbawahi perlunya membangun sistem produksi serial sedini mungkin dan mulai memproduksi massal dalam skala penuh," kata KCNA.

Pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bahan peledak dan sengaja ditabrakkan ke target musuh, secara efektif berfungsi sebagai rudal berpemandu.

KCNA melaporkan uji coba hari Kamis memperlihatkan bahwa pesawat nirawak itu "tepat" mengenai target setelah terbang di sepanjang jalur yang telah ditentukan.

"Pesawat nirawak serang bunuh diri yang akan digunakan dalam berbagai jarak serang itu akan menjalankan misi untuk menyerang target musuh di darat dan di laut secara tepat," kata kantor berita itu.

Kim mengatakan pesawat nirawak itu "mudah digunakan ... sebagai komponen kekuatan serang" karena biaya produksinya yang relatif rendah dan jangkauan aplikasinya yang luas.

Ia mengatakan Korea Utara "baru-baru ini menganggap penting" untuk mengembangkan sistem perangkat keras nirawak dan mengintegrasikannya dengan strategi militer negara secara keseluruhan. CNA

Share: