Laporan mengaitkan perubahan iklim dengan kenaikan harga pangan di Asia Tenggara
Kenaikan suhu rata-rata 1% dapat meningkatkan harga pangan sebesar 1-2% di empat negara.
Bangkok, Suarathailand- Studi tentang dampak perubahan iklim menunjukkan kenaikan suhu 1% dapat mendorong harga pangan hingga 2% di Thailand
Aliansi Makanan dan Minuman ASEAN (AFBA) baru-baru ini bertemu dengan Kantor Ekonomi Pertanian Thailand (OAE) untuk membahas temuan dan rekomendasi dari laporan AFBA, “Perubahan Iklim dan Harga Pangan di Asia Tenggara”.
Laporan tersebut, yang diterbitkan bekerja sama dengan Oxford Economics, meneliti dampak perubahan iklim terhadap harga pangan dan biaya produksi di lima negara Asia Tenggara: Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Kanjana Kwanmuang, wakil sekretaris jenderal OAE, mengatakan pada hari Senin bahwa studi tersebut mengetahui bahwa kenaikan suhu rata-rata 1% dapat meningkatkan harga pangan sebesar 1-2% di empat negara dan hingga 6% di Filipina.
Ditemukan pula bahwa langkah-langkah yang bertujuan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, seperti pajak karbon, transisi ke energi bersih, dan inisiatif lingkungan lainnya, dapat menaikkan harga pangan sebesar 31-59% karena biaya bahan bakar dan listrik yang lebih tinggi.
Selama pertemuan tersebut, para ahli dari OAE dan AFBA bertukar pandangan tentang dampak perubahan iklim terhadap pertanian, termasuk berkurangnya hasil panen, meningkatnya penyakit dan hama tanaman, serta perubahan musim tanam.
Kanjana menguraikan strategi Thailand untuk mengatasi masalah ini, termasuk pengembangan Rencana Aksi Pertanian (2023-2030) untuk mengurangi dampak iklim.
Ia juga mencatat inisiatif oleh Kementerian Pertanian dan Koperasi, seperti pembentukan Pusat Pembelajaran Peningkatan Produktivitas Pertanian, perluasan sistem irigasi di 40 juta rai (6,4 juta hektar), dan pengelolaan lahan di bawah platform Agri-Map untuk pengelolaan pertanian proaktif.
OAE juga memainkan peran penting sebagai badan pusat Thailand di bawah Sistem Informasi Keamanan Pangan ASEAN (AFSIS), yang memfasilitasi pengumpulan data keamanan pangan di seluruh ASEAN dan mendukung AFSIS sebagai mekanisme yang berkelanjutan dan berjangka panjang.
Pertemuan tersebut menekankan rekomendasi bagi pemerintah ASEAN untuk mengurangi hambatan investasi dan menarik investasi asing langsung, khususnya di bidang pertanian cerdas iklim.