Mahasiwa Thailand Program Pre-service Student Teacher Exchange in Southeast Asia (SEA-Teacher Project) Batch 6th diterima secara resmi di ruang Rektor Universitas Negeri Makassar, di gedung Phinisi, Senin (14/8/2018).
SEA-Teacher merupakan program pertukaran mahasiswa jurusan kependidikan untuk melakukan praktik mengajar di negara-negara ASEAN.
Ketua UPT PPL Widya Karmila Sari Acmad mengatakan, kelima mahasiswa akan berada di UNM selama satu bulan dan melakukan berbagai kegiatan PPL yakni kampus orientasi, culture orientasi, taecing preparation, dan evalutiom end reflection teaching
Ini adalah pertukaran mahasiswa untuk melaksanakan berbagai kegiatan seperti kampus orientasi, culture orientasi, taecing preparation, dan evalutiom end reflection teaching," kata Widya.
Sementara itu Rektor UNM Prof Husain Syam, menyambut baik kehadiran kelima mahasiswa tersebut, dan berharap bisa belajar banyak dan berinteraksi dengan dosen dan para mahasiswa yang ada di UNM.
"Kegiatan ini merupakan hal yang baik karena para mahasiswa dari luar bisa belajar dan merasakan atmosfer akademik yang ada di UNM dan sebaliknya pula mahasiswa kita pula yang berangkat ke luar negeri bisa pula merasakan atmosfer akademik di sana,"kata Prof Husain.
Dari laporan Ketua UPT PPL Widya Karmila Sari Acmad, sebanyak tujuh mahasiswa UNM yang ikut PPL di Thailand atau ikut SEA Project yaitu Dyah Maulinda dari Fakultas MIPA, Yola Ivonny Hariyanto dari Fakulta MIPA.
Siti Hardiyanti Triana dari Fakultas MIPA, Nurkhalisha dari Fakultas MIPA, Widyarti Az-Zahra dari Fakultas MIPA, Eka Saputri Idrus dari Fakultas MIPA, dan Anisa Nuryana Pratiwi dari Fakultas MIPA.
Ketujuh mahasiswa tengah melakukan PPL selama sebulan, yang tersebar diberbagai Univeristas yang ada di Thailand, dan akan kembali pada awal September mendatang.
Widya menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya menyambut masyarakat ekonomi Asean, dan berharap mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman akademik dalam mengenal sistem pendidikan dan kebudayaan negara lain.
"Yang pertama kita menyambut masyarakat ekonomi Asean, ketika ruang ekonomi itu sangat terbuka kepada siapa saja untuk bisa bekerja di mana saja, jadi membuka peluang kepada anak-anak, dan tentu pengalaman mereka kemudian dijadikan porto folio untuk mendapatkan beasiswa keluar negeri," ucapnya.(tribunnews)