PM Thailand Bertemu Kepala Junta Myanmar di Tiongkok

Di KTT ASEAN di Laos, Thailand  dorong perdamaian di Myanmar dan "tidak ada solusi militer".


Beijing, Suarathailand- Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra bertemu dengan kepala junta Myanmar di sela-sela pertemuan puncak regional di Tiongkok pada hari Kamis, dalam perjalanan luar negeri yang jarang dilakukan oleh seorang jenderal yang bergulat dengan perang saudara di dalam negeri.

Militer yang berkuasa di Myanmar telah berjuang melawan pemberontakan yang meletus setelah merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021 dan sebagian besar mengabaikan seruan dari negara-negara tetangganya di Asia Tenggara untuk menghentikan permusuhan dan berdialog dengan para penentangnya.

“Kami telah melakukan percakapan pribadi dan tidak ada yang tidak terduga,” kata Paetongtarn tentang pertemuannya dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing selama wawancara dengan wartawan Thailand seperti dilaporkan Bangkokpost.

“Saya menawarkan niat baik kami untuk menumbuhkan perdamaian.”

Kedua negara berbagi perbatasan sepanjang 2.000 kilometer dan pertempuran di Myanmar terkadang meluas ke Thailand dan mengganggu perdagangan perbatasan. Ribuan pengungsi dari Myanmar, beberapa di antaranya telah berada di Thailand selama beberapa dekade, tinggal di kamp-kamp di provinsi Tak dan Mae Hong Son.

Selama pertemuan puncak ASEAN di Laos bulan lalu, Paetongtarn menyerukan peningkatan keterlibatan dengan Myanmar, menekankan bahwa "tidak ada solusi militer" dan bahwa "sudah waktunya untuk mulai berunding".

Ia juga mengisyaratkan dukungan Thailand terhadap pemilihan umum yang diusulkan junta tahun depan, sebuah rencana yang sejauh ini enggan disebutkan ASEAN dalam pernyataan resminya.

Pemilihan umum yang telah dilarang diikuti oleh kelompok oposisi atau ditolak untuk diikuti, telah dianggap sebagai penipuan dan tidak mungkin diakui oleh pemerintah Barat.

Pada hari Kamis, Paetongtarn mengatakan konflik Myanmar adalah urusan internal yang harus dikelolanya, menurut media Thailand.

Kedua pemimpin tersebut menghadiri pertemuan puncak Subwilayah Mekong Raya dan Strategi Kerja Sama Ekonomi Ayeyawady-Chao Phraya-Mekong (Acmecs) di Kunming, ibu kota provinsi Yunnan.

Min Aung Hlaing dilarang menghadiri pertemuan puncak ASEAN karena kurangnya kemajuan dalam rencana perdamaian yang dipimpin ASEAN. Perjalanan luar negerinya hanya sedikit, terutama ke Rusia, pendukung militer Myanmar dan pemasok utama persenjataannya.

Kunjungannya ke negara tetangga yang berpengaruh, Tiongkok, adalah yang pertama sejak kudeta 2021.

Ia bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Quiang pada hari Rabu dan juga mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.

Share: