Phuket Tuan Rumah Konferensi Pariwisata Berkelanjutan Global 2026

Acara ini akan mempertemukan pakar pariwisata global dan lokal, hotel, perusahaan tur, agen perjalanan online, lembaga pendidikan, organisasi pembangunan sektor publik dan swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.

Phuket Thailand telah dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pariwisata Berkelanjutan Global: GSTC 2026, sejalan dengan visi Perdana Menteri Srettha Thavisin. Pilihan ini menggarisbawahi ambisi untuk mengangkat Thailand menjadi tujuan utama pariwisata berkelanjutan di panggung global.

PM Srettha mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi terkait atas upaya mereka dalam mendorong Thailand terpilih sebagai negara tuan rumah GSTC 2026 yang dijadwalkan pada bulan April tahun itu di provinsi Phuket. Pemerintah akan menyoroti potensi ekonomi pesisir Andaman, memajukan enam provinsi menjadi pusat pariwisata berkelanjutan.

Chai Wacharonke, juru bicara pemerintah, mengatakan GSTC 2026 dijadwalkan sebagai konferensi dan seminar yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata berkelanjutan.

Thailand menjadi tuan rumah acara dengan tema "Pariwisata Regeneratif", yang melibatkan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mendorong Thailand menjadi pusat acara internasional sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Acara ini akan mempertemukan pakar pariwisata global dan lokal, hotel, perusahaan tur, agen perjalanan online, lembaga pendidikan, organisasi pembangunan sektor publik dan swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.

Diharapkan dapat menarik tidak kurang dari 700 peserta dari 60 negara, menghasilkan pendapatan lebih dari 50 juta baht bagi Thailand sebagai negara tuan rumah.

Lebih jauh lagi, acara ini memberikan kesempatan untuk menunjukkan potensi provinsi Phuket sebagai tuan rumah acara global, dengan infrastruktur yang berkembang dengan baik termasuk bandara, hotel, utilitas umum, dan fasilitas berstandar. Hal ini merupakan langkah lain menuju peningkatan provinsi tersebut, serta Thailand secara keseluruhan, sebagai pusat pariwisata berkelanjutan pada tahun 2027.

Penekanannya diberikan pada pengelolaan sampah, pengurangan emisi karbon, pelestarian lingkungan, dan adaptasi industri pariwisata di tengah tekanan dan tantangan perubahan iklim.

Share: