Pemberontak Thailand Selatan Dalangi Serangan Bom di Bulan Ramadan

Dua ledakan pada Jumat (15/4), yang menewaskan seorang warga sipil dan melukai tiga polisi.

Pemberontak Thailand mengaku bertanggung jawab atas pengeboman mematikan di wilayah pedalaman selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim negara itu. 

Pengeboman itu melanggar perjanjian yang disepakati, menyangkut gencatan senjata selama Ramadan, antara kelompok pemberontak utama dan pemerintah.

Dua ledakan pada Jumat (15/4), yang menewaskan seorang warga sipil dan melukai tiga polisi, dilakukan oleh "G5", sebuah kelompok militan Organisasi Pembebasan Serikat Patani (PULO), kata ketuanya Kasturi Mahkota, kepada Reuters.

Barisan Revolusi Nasional (BRN) dua minggu lalu sepakat untuk menghentikan kekerasan selama bulan suci Ramadhan hingga 14 Mei. 

Seorang juru bicara pasukan keamanan Thailand di selatan, Kolonel Kiatisak Neewong, mengatakan tanpa menyebut nama PULO bahwa sebuah kelompok yang tidak termasuk dalam pembicaraan damai kemungkinan bertanggung jawab atas pengeboman yang bertujuan mengganggu gencatan senjata Ramadhan. (reuters)


Share: