Komnas HAM Kunjungi Desa Wadas, Mulai Investigasi Dugaan Kekerasan

Komnas HAM akan mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi di Desa Wadas.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara menyatakan tim dari Komnas HAM bertolak ke Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (11/2/2022).

Tim dari Komnas HAM akan memulai proses pengumpulan informasi terkait dugaan kekerasan di desa Wadas.

Beka menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan ini bakal menjadi bagian dari rekomendasi Komnas HAM atas peristiwa di Desa Wadas.

"Hari ini sampai Ahad (13/2/2022) saya ke Jawa Tengah. Ini untuk menggali dan mengumpulkan fakta peristiwa dengan pihak terkait. Saya juga ingin ketemu warga Wadas," kata Beka dalam keterangan persnya (11/2).

Beka telah berkirim surat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Polda Jateng dalam rangka koordinasi. Tetapi, Beka belum berencana memediasi dialog antara warga Wadas dengan Pemprov Jateng.

"Belum sampai dialog mempertemukan para pihak, apalagi warga masih trauma, marah, dan masa pemulihan," ujar Beka.

Selain itu, Beka menyampaikan Ganjar sebenarnya pernah meminta Komnas HAM turun tangan guna membuka pintu mediasi dengan warga Wadas. Namun rencana pertemuan pada Januari 2022 lalu tersebut urung terjadi.

"Warga yang menolak dan mendukung kami undang semua waktu itu. Kayaknya yang menolak kami undang tidak datang," ujar Beka.

Sebelumnya, Perwakilan Solidaritas untuk Wadas, Heronimus Hemon, mengaku rasa takut dan lapar masih menghantui warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pascaaksi dugaan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian. Kehidupan di Desa Wadas disebut belum kembali normal hingga Kamis (10/2/2022). 

"Rasa takut dan trauma tak henti-hentinya menghantui kehidupan warga Wadas. Puluhan anak, saudara dan suami diangkut paksa tanpa alasan oleh Polres Purworejo menambah kekhawatiran sanak keluarga yang menantikan kepulangan mereka," kata Heronimus. (Komnas HAM, republika) 

Share: