Kamboja Mulai Nyerang Duluan, Jet F-16 Thailand Balas Gempur Kamboja

F-16 Thailand Bereaksi Setelah Kamboja Menembak Pangkalan Militer Thailand di Surin.


Surin, Suarathailand- Thailand telah melancarkan serangan udara di Kamboja, menghantam dua sasaran militer pada hari Kamis, seiring meningkatnya konflik perbatasan kedua negara, dengan bentrokan dilaporkan terjadi di enam lokasi.

Enam jet tempur F-16 dikerahkan Kamis pagi dari Provinsi Ubon Ratchathani, menghantam dua "sasaran militer Kamboja di darat", ujar Kolonel Ritcha Suksuwanon, Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand, kepada para wartawan.

"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap sasaran militer sesuai rencana."

Serangan udara tersebut terjadi beberapa jam setelah tentara Kamboja melepaskan tembakan ke sebuah pangkalan militer Thailand di Provinsi Surin di timur laut Thailand dan meluncurkan roket ke arah Si Sa Ket, menurut pihak militer.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk mengevakuasi warga sipil sebagai tindakan pencegahan di wilayah perbatasan empat provinsi.

Konflik meletus ketika tentara Thailand mendengar sebuah pesawat nirawak Kamboja berputar-putar di depan reruntuhan kuil Ta Muen Thom di distrik Phanom Dong Rak, Surin, pada pukul 07.35, ungkap Wilayah Angkatan Darat ke-2.

Enam tentara Kamboja kemudian mendekati pagar kawat berduri di depan pangkalan militer Thailand, bersenjatakan berbagai senjata termasuk granat berpeluncur roket.

Tentara Thailand di pangkalan berteriak untuk mendesak rekan-rekan Kamboja mereka agar tidak meningkatkan eskalasi konflik.

Pada pukul 08.20, Kamboja melepaskan tembakan ke arah pangkalan militer Moo Pa, sekitar 200 meter di sebelah timur reruntuhan Ta Muen, ungkap Wilayah Angkatan Darat ke-2 di laman Facebook-nya.

Pasukan Kamboja memasang artileri di permukiman sekitar dengan cara yang menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, ungkap tentara Thailand. Tembakan artileri kemudian diarahkan ke reruntuhan kuil pada pukul 08.50, ungkapnya.

Sekitar pukul 09.15, pasukan Kamboja dilaporkan melepaskan tembakan, menyasar area dekat pangkalan Moo Pa. Seorang tentara Thailand terluka akibat tembakan yang terus berlanjut, sementara senjata ringan dan berat dikerahkan.

Pukul 09.40, Kamboja menembakkan peluncur roket BM-21 ke reruntuhan kuil Don Tuan di provinsi Si Sa Ket, menurut keterangan Thailand.

Pukul 09.55, pasukan Kamboja dilaporkan melepaskan tembakan ke area permukiman dekat pusat pengembangan wilayah perbatasan di distrik Kap Choeng, Surin. Setidaknya tiga warga sipil dilaporkan terluka. Pihak berwenang mulai mengevakuasi warga sipil dari area tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Serangan itu terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat melukai lima tentara Thailand, salah satunya kehilangan satu kaki, di dekat perlintasan perbatasan Chong An Ma di provinsi Ubon Ratchathani.

Tentara Thailand mengatakan ranjau tersebut baru saja ditanam oleh Kamboja.

Letjen Boonsin Padklang, komandan Angkatan Darat Wilayah ke-2, yang bertanggung jawab atas wilayah Timur Laut, memerintahkan penyegelan perbatasan dan penutupan reruntuhan kuil di Surin. Perintah tersebut mulai berlaku pada Kamis pagi.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan di Facebook pada hari Kamis bahwa pasukan Thailand telah melancarkan serangan terhadap posisi militer Kamboja di kuil Preah Vihear dan Ta Krabei di provinsi Oddar Meanchey.

"Kamboja selalu mempertahankan sikap ingin menyelesaikan masalah secara damai, tetapi, dalam kasus ini, kami tidak punya pilihan selain menanggapi dengan kekuatan bersenjata terhadap invasi bersenjata ini," kata Hun Manet.

Pada hari Rabu, pemerintah Thailand mengusir duta besar Kamboja, Hun Saroeun, sambil menarik utusan Thailand dari Phnom Penh.

Bangkok telah memberi pengarahan kepada atase militer dan diplomat asing yang ditempatkan di negara tetangga dan sedang mengupayakan tindakan di bawah Konvensi Pelarangan Ranjau Anti-Personil Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sembari juga terlibat dalam upaya bilateral untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

Meskipun Thailand dan Kamboja memiliki sejarah panjang ketegangan perbatasan, hubungan mereka sebagian besar tetap stabil sejak konflik tahun 2011, yang menewaskan puluhan orang.

Setelah bentrokan pada bulan Mei, Kamboja meminta bantuan Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag untuk menyelesaikan empat wilayah sengketa. Namun, Thailand menyatakan tidak mengakui yurisdiksi ICJ dalam perkara tersebut. Bangkok Post (Foto: arsip F-16 milier thai)

Share: