Indonesia Sambut Baik Jadi Anggota Penuh BRICS, Pertama di ASEAN

Sepuluh negara anggota BRICS saat ini mencakup lebih seperempat ekonomi global dan hampir separuh populasi dunia.


Jakarta, Suarathailand- Brasil mengumumkan Indonesia sebagai anggota kesepuluh, atau yang terbaru dalam organisasi ekonomi multinasional itu, setelah Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Meskipun BRICS merupakan blok negara-negara non-Barat yang sifatnya lentur, ekspansi kelompok ini sejak tahun lalu telah ikut membawa implikasi geopolitik. 

Sepuluh negara anggota BRICS saat ini mencakup lebih seperempat ekonomi global dan hampir separuh populasi dunia. 

Walhasil pandangan-pandangan yang disampaikan BRICS akan ikut didengar, karena memberi alternatif perspektif baru selain yang selama ini didominasi Barat.

Kemlu RI: Ini Cerminan Peningkatan Peran Aktif Indonesia dalam Isu Global

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat, Selasa (7/1), menyatakan keberhasilan Indonesia menjadi anggota BRICS ini “mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global, serta komitmen memperkuat kerjasama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan.”

Keanggotaan Indonesia di BRICS dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dengan negara berkembang lainnya berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan beragam, Indonesia berkomitmen berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS, termasuk mendorong ketahanan ekonomi, kerjasama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat,” kata Roy seperti dilaporkan Voaindonesia.

Ditambahkannya, BRICS merupakan wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan dan memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan secara global. Global South adalah terminologi yang digunakan untuk menggambarkan negara-negara yang ekonominya belum sepenuhnya berkembang, pendapatan per kapita rendah, angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi, serta memiliki keterbatasan akses pada sumber daya.

Share: