Bagi Anda yang mencintai sejarah, tempat wisata, makanan halal, dan Thailand, Anda harus memiliki dan membaca buku ini. Ya, buku berjudul Jawa dan Halal di Thailand.
Buku Jawa dan Halal di Thailand ditulis empat peneliti Indonesia, yakni Marissa Haque, Jaorana Amiruddin, Maya Dania dan Reni Juwitasari. Berdasarkan hasil riset empat peneliti tersebut, Islam di Thailand hadir dengan bentuk unik, yakni manajemen kualitas berlandaskan sains dan teknologi berbasis kampus. Selaian itu Islam Jawa di Thailand hadir didukung oleh strong leadership seorang Muslim Thai berdarah 100 persen Jawa yang bermuara pada pendekatan kultural tiga filosofi Jawa: tajam tanpa melukai, berlari tanpa mendahului, dan mengajari tanpa menggurui.
Thailand berpotensi jadi halal trend setter dunia. Hal ini jelas sangat beralasan karena Thailand memiliki laboratorium dan peralatan canggih serta sumber daya manusia yang berkompeten untuk melakukan uji halal terhadap makanan. Sehingga Thailand diakui dan dijadikan contoh oleh negara-negara lain soal uji halal.
Keberhasilan Thailand di bidang trend setter halal tak bisa dilepaskan dari Winai Dahlan. Winai adalah cucu KH Ahmad Dahlan, pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. Winai menjadi pemrakarsa gerakan halal di Thailand. Usaha Winai yang fokus pada uji halal sejak 1994 telah membuahkan hasil yang siginifikan. Hasilnya tidak hanya dirasakan bagi umat Islam di Thailand, tetapi juga bagi seluruh dunia.
Semuanya, berawal dari Masjid Jawa dan hidup dengan filosofi orang Jawa menginspirasi Winai Dahlan menjadi seseorang di negeri Gajah Putih. Anak kelima dari Erfan Dahlan ini telah membuktikan eksistensi dan wujud ijtihad-nya dalam memajukan peradaban Islam sehingga dinobatkan sebagai salah satu dari 500 muslim paling berpengaruh di dunia.