Imam maupun guru, keduanya memiliki tugas untuk mengabdi kepada agama dan masyarakat dan harus dihormati secara setara oleh masyarakat.
Suarathailand- Dalam masyarakat Muslim, khususnya di Thailand, kita sering mendengar istilah "Imam" dan "Guru" (ustaz/kiai). Kedua posisi tersebut memegang peranan penting dalam komunitas Muslim. Akan tetapi, banyak orang mungkin tidak memahami dengan jelas perbedaan kedua posisi tersebut. siapa yang memiliki lebih banyak pengetahuan agama, dan siapa yang harus dihormati terlebih dahulu dalam berbagai konteks.
Arti "Imam"
Imam adalah pemimpin salat berjamaah. Ia juga bertindak sebagai pemimpin agama di masjid. Ia bertanggung jawab untuk memimpin berbagai kegiatan keagamaan seperti salat Jumat, memberikan khotbah, memimpin salat jenazah, dan memberikan nasihat agama.
Imam biasanya ditunjuk secara resmi oleh komunitas atau organisasi keagamaan. Oleh karena itu, jabatan tersebut dianggap sebagai jabatan resmi dan membutuhkan pengetahuan agama yang mendalam.
Arti "Guru" atau Ustaz/Kiai
Guru atau ustaz adalah orang yang mengajarkan agama kepada pemuda dan masyarakat umum di sekolah Tadika. Di lembaga keagamaan Islam, guru sering berperan dalam memberikan ilmu agama dasar, seperti membaca Al-Quran, prinsip-prinsip aqidah, fiqih, dan kisah-kisah Nabi.
Kadang guru memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang tertentu, dan ada pula yang perannya tidak berbeda dengan ulama di masyarakat.
Siapa yang Lebih Menguasai Agama?
Jawabannya, tergantung pada masing-masing individu. Tidak bisa ditentukan oleh jabatan semata. Kadang guru memiliki ilmu agama yang lebih dalam daripada imam, dan dalam beberapa kasus, imam memiliki lebih banyak ilmu dan pengalaman dalam agama daripada guru. Semua itu tergantung pada latar belakang pendidikan, pengalaman, dan pengejaran ilmu masing-masing orang.
Siapa yang harus dihormati terlebih dahulu?
Dalam Islam, penghormatan kepada orang yang lebih tua dan orang yang berilmu itu penting, dan keduanya harus dihormati secara setara sesuai konteksnya.
Jika di masjid atau dalam kegiatan keagamaan resmi, imam harus dihormati terlebih dahulu karena ia adalah pemimpin masyarakat dalam konteks itu.
Namun, jika di lembaga pendidikan atau pekerjaan yang berhubungan dengan pengajaran, guru harus dihormati sebagai pemberi ilmu.
Pada akhirnya, baik Imam maupun guru, keduanya memiliki tugas untuk mengabdi kepada agama dan masyarakat dan harus dihormati secara setara oleh masyarakat. Dan berpegang teguh pada prinsip menghormati ulama sebagaimana diajarkan oleh Islam, “Al-Ulama’ wa rasathul-Anbiya’” – para ulama adalah pewaris para nabi.