Warga Thailand Diminta Waspadai Iklan Taruhan Euro 2024, Bisa Bikin Miskin

Thailand khawatir warganya menjadi korban berbagai jenis kejahatan hingga kehilangan harta bendanya karena perjudian.

Pemerintah memperingatkan warga Thailand untuk berhati-hati terhadap iklan taruhan yang meragukan selama Piala Eropa 2024.

Pemerintah Thailand mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai situs taruhan olahraga online yang menjanjikan keuntungan tinggi, karena bertujuan memikat masyarakat agar bertaruh pada pertandingan sepak bola Euro 2024. 

Pemerintah juga menyarankan para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka dan menyarankan agar masyarakat menonton pertandingan tersebut untuk bersenang-senang dan mendukung tim favorit mereka, daripada berharap menjadi kaya melalui perjudian.

Karom Polpornklang, wakil juru bicara Kantor Perdana Menteri, mengatakan pemerintah khawatir warganya menjadi korban berbagai jenis kejahatan. Banyak orang kehilangan harta bendanya karena perjudian.

Turnamen sepak bola Kejuaraan Eropa UEFA ke-17 – Euro 2024 – akan berlangsung dari 14 Juni hingga 14 Juli di Jerman.

Pemerintah ingin orang tua mengawasi perilaku anak-anak mereka untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam perjudian sepak bola. Masyarakat harus menonton pertandingan untuk bersenang-senang dan mendukung tim favorit mereka tanpa berharap menjadi kaya dari perjudian, karena hal itu dapat menyebabkan kerugian finansial dan berpotensi merusak masa depan mereka, kata Karom.

“Pemerintah memperingatkan warga untuk tidak percaya pada situs taruhan sepak bola yang menggunakan iklan menipu melalui media online, menjanjikan keuntungan tinggi untuk memikat orang, mengakibatkan hilangnya uang dan aset. Jika Anda menyaksikan aktivitas ilegal atau memiliki informasi terkait online berjudi bisa lapor ke hotline darurat 191 atau hotline Mabes Polri di 1599 yang tersedia 24 jam sehari,” kata Karom. 

Pemain, promotor, dan penyelenggara perjudian sepak bola akan dikenakan hukuman berdasarkan Undang-Undang Perjudian yang mencakup penjara hingga dua tahun atau denda hingga 2.000 baht, atau keduanya,” katanya, memperingatkan. (thenation)

Share: