Kanal Funan Techo direncanakan sepanjang 180 km, melewati provinsi Kamboja, sekitar 1,6 juta orang tinggal di kedua sisi sungai.
Vietnam mendukung upaya pembangunan Kamboja dan menghormati pelaksanaan proyek kanal Funan Techo di negara tersebut, kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Doan Khac Viet menanggapi peluncuran proyek tersebut pada tanggal 5 Agustus.
Viet mengatakan Vietnam berharap dapat berkoordinasi dengan Kamboja mengenai penelitian dan penilaian dampak proyek kanal secara menyeluruh sehingga negara tersebut dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan dampak proyek terhadap Sungai Mekong.
“Sungai Mekong merupakan aset yang sangat berharga bagi masyarakat, dan merupakan titik temu persahabatan dan komunitas masyarakat dari tiga negara: Vietnam, Kamboja, dan Laos.
“Vietnam berharap semua negara di tepi sungai termasuk Kamboja akan bergandengan tangan untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya air Sungai Mekong secara berkelanjutan dan efektif demi kepentingan komunitas dan masyarakat di kawasan, serta untuk masa depan. generasi, dan hubungan erat antar negara,” kata wakil juru bicara Viet pada konferensi pers rutin di Hanoi pada tanggal 8 Agustus.
Kanal Funan Techo direncanakan sepanjang 180 km, melewati provinsi Kamboja, dengan sekitar 1,6 juta orang tinggal di kedua sisi sungai.
Proyek yang dijadwalkan selesai pada tahun 2028 ini menelan biaya sekitar US$1,7 miliar.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja menyatakan investasi proyek tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, sepanjang 21 km, didanai oleh perusahaan lokal Kamboja, sedangkan tahap kedua (159 kilometer) merupakan usaha patungan antara perusahaan Kamboja (51 persen) dan China Bridge and Road Corporation (CRBC) dengan pendanaan sebesar 49 persen, menurut Phnom Penh.
Seperti diketahui pembangunan kanal Funan Techno yang digagas Kamboja merugikan Vietnam dari sisi ekonomi. Kamboja jadi tidak bergantung lagi pada Pelabuhan Vietnam. Kamboja kini akan memiliki jalur pelabuhan sendiri.
