Korban Meninggal Bencana Sumatra Tembus 867 Orang, RI Tak Perlu Bantuan Asing

Total pengungsi yang terdampak adalah 849.093 jiwa.


Jakarta, Suarathailand- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban jiwa dan pengungsi akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. 

Data korban hingga Jumat, 5 Desember 2025, total  meninggal dunia mencapai 867 orang, dengan 521 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

"Total di 3 provinsi ini 867 korban meninggal dunia dan masih ada 521 lainnya hilang," kata Abdul Muhari.

Ia menyatakan upaya pencarian dan pertolongan korban di tiga provinsi masih terus dilakukan. Pada hari Jumat, tim gabungan berhasil menemukan 31 jenazah tambahan.

Dengan rincian sebagai berikut:

  • Sumatra Utara: 312 orang meninggal ,133 hilang

  • Aceh: 345 orang meninggal 174 hilang.

  • Sumatra Barat: 210 orang meninggal, 214 hilang.

"Dengan rincian untuk Sumatra Utara bertambah satu jenazah ditemukan dari Tapanuli Tengah. Untuk Sumatera Barat hari ini tim SAR gabungan kembali menemukan 10 jasad ditemukan di Agam," jelas Abdul Muhari.

BNPB juga merilis data terkini jumlah pengungsi yang dihimpun bekerja sama dengan posko utama di setiap provinsi, Sumatra Utara 51.433 jiwa, Aceh 775.306 jiwa, dan Sumatra Barat 22.354 jiwa.


Belum Butuh Bantuan Asing

Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa Indonesia belum membutuhkan bantuan internasional dalam penanganan bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Saat ini kita belum membuka,” ujar Menlu Sugiono usai melepas bantuan kemanusiaan untuk korban bencana Sumatera melalui program “Diplomat Peduli” di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025.

Menlu Sugiono mengatakan sejumlah negara sahabat telah menyampaikan tawaran bantuan, namun pemerintah menilai kekuatan nasional yang ada masih cukup untuk menangani kondisi darurat.



Share: