Tren Kepemilikan Hewan Peliharaan di Thailand Meningkat, Nilai Pasar Rp34 Triliun

Tren ‘humanisasi hewan peliharaan’ berperan besar dalam memperluas pasar hewan peliharaan di Thailand.

> Jumlah hewan peliharaan di Thailand akan mencapai sekitar 20 juta.

> Populasi yang menua dan perubahan gaya hidup picu pertumbuhan pesat kepemilikan hewan.

Bangkok, Suarathailand- Menurut analisis, pasar hewan peliharaan Thailand pada tahun 2024 diproyeksikan bernilai 75 miliar baht, yang menunjukkan pertumbuhan 12,4% dari tahun ke tahun.

Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah tren kepemilikan hewan peliharaan yang berubah-ubah.

Pemilik hewan peliharaan saat ini semakin menganggap hewan peliharaan mereka sebagai anggota keluarga, sebuah konsep yang dikenal sebagai "Pet Humanisation".

Hal tersebut telah mengarah pada gagasan "petriarki", hewan peliharaan dipandang sebagai pusat keluarga, dan munculnya "selebriti hewan peliharaan", hewan peliharaan memperoleh popularitas dan pengaruh sosial.

Tren ini telah meningkatkan biaya perawatan hewan peliharaan secara signifikan. Rata-rata, pemilik hewan peliharaan menghabiskan sekitar 41.100 baht per hewan peliharaan setiap tahunnya yang lima kali lebih tinggi dari biaya rata-rata 7.745 baht per tahun untuk hewan peliharaan yang dibiarkan berkeliaran bebas.

Mayura Pratanaplean, dari Food Institute, mengungkapkan beberapa faktor mendukung pertumbuhan pasar hewan peliharaan, termasuk:

Perubahan struktur populasi: Seiring dengan pergeseran masyarakat Thailand menuju masyarakat yang menua, orang-orang memiliki lebih banyak waktu luang dan beralih ke kepemilikan hewan peliharaan untuk persahabatan.

Perubahan gaya hidup: Generasi muda memprioritaskan kualitas hidup dan kebahagiaan mereka, baik untuk diri mereka sendiri maupun hewan peliharaan mereka.

Teknologi: Kemajuan teknologi telah menghasilkan lebih banyak variasi produk dan layanan hewan peliharaan modern.

Pertumbuhan bisnis terkait hewan peliharaan: Maraknya kafe hewan peliharaan, hotel hewan peliharaan, klinik hewan, dan toko perlengkapan hewan peliharaan telah memudahkan konsumen untuk mengakses produk dan layanan hewan peliharaan.

Studi mengungkapkan pasar produk kucing di Thailand memegang pangsa pasar dominan sebesar 63%. Alasan utama di balik ini adalah berbagai produk yang secara efektif memenuhi kebutuhan pemilik kucing.

Sementara itu, pasar produk anjing terus tumbuh, menguasai sekitar 31% pangsa pasar. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan di pasar ini termasuk perkembangan pesat produk anjing.

Selain itu, layanan seperti hotel hewan peliharaan dan salon perawatan hewan peliharaan juga berkembang. 6% pasar lainnya didedikasikan untuk produk hewan peliharaan eksotis yang telah mengalami peningkatan penjualan sebesar 50%. Hal ini mencerminkan meningkatnya keragaman hewan peliharaan dan permintaan akan produk yang lebih khusus, kata ttb analytics.

Dr Kritika Chaisupattanakul, CEO Rumah Sakit Hewan Thonglor, mencatat bahwa pasar hewan peliharaan Thailand biasanya tumbuh rata-rata 10% per tahun. Namun, selama pandemi Covid-19, pertumbuhan melonjak hingga 12-13% per tahun, mencapai 16% pada tahun 2022. Setelah itu, pertumbuhan mulai normal, kembali ke 10% pada tahun 2023. Pertumbuhan diproyeksikan sekitar 7-9% pada tahun 2024.

Tahun ini, jumlah hewan peliharaan di Thailand akan mencapai sekitar 20 juta, termasuk 12 juta anjing dan 8 juta kucing. Ada sekitar 3.500 rumah sakit hewan peliharaan di negara ini, dengan 80% merupakan rumah sakit kecil, 15% rumah sakit menengah, dan 5% rumah sakit besar.

 Rumah Sakit Hewan Thonglor berencana untuk memperluas bisnisnya melalui manajemen portofolio yang mencakup rumah sakit hewan peliharaan dan layanan kesejahteraan hewan peliharaan bekerja sama dengan berbagai mitra, termasuk rumah sakit hewan peliharaan lain dan berbagai sektor bisnis. Tujuannya adalah untuk unggul dalam perawatan kesehatan hewan peliharaan, meningkatkan kualitas hidup hewan peliharaan, dan mengangkat profesi dokter hewan untuk menjadikan Thailand sebagai pusat Asia Tenggara di masa mendatang.

Share: