"US$9 miliar sekitar (Rp145 triliun) per tahun adalah pendapatan para penjahat di Kamboja. Sebuah F-16 baru berharga US$65 juta, jadi dengan US$9 miliar Anda bisa membeli sekitar 292 F-16."
Prancis, Suarathailand- Penjahat yang beroperasi di Kamboja meraup sekitar US$9 miliar (sekitar Rp145 triliun) per tahun menurut pemimpin oposisi yang diasingkan, Sam Rainsy. Jumlah tersebut cukup untuk membeli 292 jet tempur F-16.
Sam Rainsy mengunggah informasi tersebut di akun Facebook-nya pada hari Rabu.
Ia berkata, "US$9 miliar sekitar (Rp145 triliun) per tahun adalah pendapatan para penjahat di Kamboja. Sebuah F-16 baru berharga US$65 juta, jadi dengan US$9 miliar Anda bisa membeli sekitar 292 F-16."
Politisi Kamboja yang vokal ini saat ini tinggal di pengasingan di Prancis dan baru-baru ini mengkritik kinerja tentara Kamboja dan menuntut pengungkapan jumlah sebenarnya tentara yang tewas dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja.
Ia mengkritik tentara Kamboja karena meleset dari sasarannya ketika menembakkan roket BM-21 yang menghantam wilayah sipil Thailand. Ia juga menunjukkan bahwa F-16 Angkatan Udara Thailand akurat dalam menyerang target militer Kamboja.
Pada bulan Juni, Sam Rainsy menyerang Hun Sen atas kecamannya baru-baru ini terhadap Thailand, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak berakar pada patriotisme, melainkan pada ketakutan akan potensi runtuhnya rezim yang "terlibat erat dengan jaringan kriminal internasional".
"Kemarahan Hun Sen saat ini terhadap Thailand bukan bersumber dari kebanggaan nasional, melainkan dari meningkatnya ancaman terhadap aliran pendapatan gelap yang menopang kekuasaannya — yaitu, sindikat kriminal yang dikendalikan oleh mafia Tiongkok dan beroperasi di sepanjang perbatasan Kamboja," kata Sam Rainsy dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun X miliknya pada 28 Juni, seperti dilaporkan Bangkok Post.
"Jaringan-jaringan ini sekarang menghadapi tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh otoritas Thailand," ujarnya.
Ketua Senat Kamboja, Hun Sen, menanggapi kritik tersebut dengan sindiran pribadi yang ditujukan kepada rival politik lamanya.
Postingannya antara lain, "Mengapa ada orang Kamboja yang memuji tentara Thailand yang menyerang dan malah menghina tentara Kamboja? Apakah dia manusia atau hewan? Apakah dia patriot atau pengkhianat?"