TNI AD Punya 8 Helikopter Tempur Apache AH-64E Guardian

Kapten pilot yang akan ditunjuk menjadi instruktur Apache harus menjalani latihan di Amerika.

TNI AD saat ini sudah memiliki 8 helikopter tempur Apache AH-64E Guardian yang merupakan helikopter tercanggih di dunia dan berbasis digital.

Teknologi digital ini tentu menjadi hal yang baru bagi TNI AD karena sebelumnya tidak ada helikopter tempur berbasis digital seperti Apache AH-64E Guardian dalam daftar alutsista mereka.

Untuk bisa menerbangkan helikopter ini, semua pilot atau penerbang wajib menimba ilmu baru dan belajar cara menggunakan semua fungsi Apache AH-64E Guardian dengan benar.

Menjadi seorang penerbang TNI bukan suatu hal yang mudah dan perlu skill tinggi.

Apalagi menjadi penerbang Apache, tentu para personel wajib ekstra belajar dan berlatih.

Dikutip dari Anatara, TNI AD pernah mengirimkan 20 pilot reguler ke sekolah penerbangan Apache di US Army Flank School, Amerika Serikat pada tahun 2018.

Para pilot TNI AD belajar selama 8-10 bulan untuk bisa memiliki kualifikasi atau kemampuan menerbangkan helikopter serang Apache AH-64E Guardian.

"Kalau kita lihat kemampuan pilot, kemampuannya sudah standar sesuai dengan kemampuan yang distandarkan dari Amerika," kata Komandan Skuadron-11/Serbu Puspenerbad Letkol Cpn Cahyo Permono, dikutip dari Antara pada Juli 2018 silam.

"Karena merupakan jenis helikopter baru, maka Apache harus sering diuji coba agar pilot bisa mengawaki dengan baik dan paham seluk-beluknya," lanjutnya.

Selain untuk melatih para calon pilot Apache, personel yang dikirim ke Amerika Serikat ini juga diharapkan bisa menjadi instruktur.

Ada kesiapan khusus bagi para instruktur Apache AH-64E Guardian karena helikopter serang ini juga punya banyak fitur baru dan spesifikasi khusus.

Kapten pilot yang akan ditunjuk menjadi instruktur Apache di Puspenerbad harus menjalani latihan di markas TNI AD Amerika Serikat Fort Rucker, Alabama.

Saat ini, TNI AD sudah memiliki instruktur sendiri yang bisa melatih calon pilot Apache di dalam negeri.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui hingga seorang penerbang mendapat kualifikasi sebagai pilot helikopter Apache AH-64E Guardian: 

Semua pilot Apache wajib memiliki kemampuan bahasa Inggris penerbangan yang mumpuni.

Sebab semua instruksi dalam Apache menggunakan bahasa Inggris dan agar semua pilot tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi-fungsi pada Apache.

Setelah bahasa Inggris sudah dikuasai, barulah belajar untuk mengenal setiap fitur Apache.

Apalagi pilot juga wajib melakukan cek kesiapan unit Apache sebelum terbang dan ini harus bisa mereka lakukan sendiri.

Untuk menjadi pilot helikopter memang tidak mudah dan harus memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Tahun 2018 silam, Kolonel CPN Catur Santoso sudah pernah mengatakan bahwa sulit sekali untuk bisa mendapat calon siswa di Puspenerbad yang memenuhi standar.

"Siswa paling lolos kualifikasi 2-4 orang. Karena ini kualifikasi tidak semua memiliki kemampuan. (Setahun) Paling banyak dapat 10 orang," kata Santoso dikutip dari Antara.

Lalu dengan jumlah 8 unit helikopter Apache AH-64E Guardian yang dimiliki TNI AD, berapa jumlah pilotnya saat ini?

Tahun 2018 silam ada 10 pilot yang sudah kembali dari Amerika Serikat dan mendapat kualifikasi untuk menjadi penerbang Apache.

Namun jumlah terbaru di tahun 2021 ini masih dirahasiakan dan belum diketahui pasti berapa pilot yang bisa mengendarai Apache AH-64E Guardian.

Dikutip dari TNI AU.mil.id, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat pada tahun 2012 pernah mengatakan bahwa sudah semestinya kemampuan semua pilot TNI dirahasiakan.

Sebab ini menyangkut kelebihan dan kelemahan penerbang TNI, sehingga akan lebih menguntungkan bagi Indonesia jika tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah pilot yang berkualifikasi menerbangkan jet tempur atau helikopter tempur. (anatara, tniad, tnau,ZJ)

Share: