“Thailand dan Indonesia adalah dua pasar terbesar untuk TikTok e-commerce, masing-masing menyumbang 28% dan 26% dari penjualan,”
Jakarta, Suarathailand- Platform media sosial TikTok raih keuntungan besar di enam Asia Tenggara pada April 2024. Medsos asal Tiongkok ini mampu mengeruk pendapatan penjualan sekitar Rp27,5 triliun.
TMO Group merilis laporan soal Southeast Asia eCommerce Outlook 2024. Laporan ini menyebut Indonesia dan Thailand menjadi dua negara penyumbang terbesar pendapatan TikTok di ASEAN.
“Thailand dan Indonesia adalah dua pasar terbesar untuk TikTok e-commerce, masing-masing menyumbang 28% dan 26% dari penjualan,” demikian bunyi laporan tersebut.
Disusul Vietnam sebesar 19%, Malaysia dan Filipina masing-masing sebesar 13%. Sementara itu, sumbangan pendapatan TikTok dari Singapura hanya 1%.
Menurut data eMarketer, Asia Tenggara menduduki peringkat pertama dalam tingkat pertumbuhan pasar e-commerce ritel global pada 2023 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 18,6%.
Statista memperkirakan bahwa pada 2029, pasar e-commerce di Asia Tenggara akan mencapai sekitar US$191,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 10,42% dari 2024–2029.
“Hal ini menunjukkan bahwa pasar e-commerce di Asia Tenggara memiliki potensi pengembangan yang tidak terbatas,” ungkapnya.
TikTok yang merupakan platform andalan ByteDance itu masuk ke jajaran lima besar media sosial media teratas di Asia Tenggara. Di Indonesia, TikTok menjadi platform media sosial yang paling banyak digunakan dengan persentase mencapai 74%.
Indonesia adalah negara dengan penonton TikTok terbesar dengan hampir 127,5 juta pengguna yang terlibat dengan platform video sosial popular Pada April 2024.