Beberapa organisasi kesehatan di Thailand dan negara-negara lain telah mempercepat operasi untuk menemukan cara menghadapi penularan Covid-19 dengan mengembangkan vaksin. Sebanyak 70 calon vaksin sedang dikembangkan oleh perusahaan yang terdaftar di WHO.
Vitoon Vonghangool, presiden BioNet-Asia Thailand, mengatakan jika vaksin yang saat ini sedang diuji pada tikus terbukti efektif, tes pada manusia akan dilakukan sebelum dimasukkan untuk pendaftaran dengan Food and Drug Administration (FDA).
"Operasi ini akan berada di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Masyarakat, meskipun perkembangannya juga akan dilaporkan ke WHO," katanya.
Dia menambahkan perusahaan telah menghabiskan sekitar Bt200 juta untuk bahan-bahan untuk pengembangan vaksin, dan mengharapkan untuk menghabiskan Bt1 miliar lainnya untuk percobaan manusia dan untuk mendaftar ke FDA.
"Kami awalnya bertujuan hanya memproduksi vaksin untuk tenaga medis sebelum bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memperluas produksi," katanya.
Dr Nakorn Premsir, direktur Institut Vaksin Nasional (NVI), mengatakan lembaga tersebut telah menandatangani kontrak dengan universitas terkemuka di China untuk melakukan tes vaksin dan harus diselesaikan pada paruh kedua tahun ini. "
Universitas ini sudah mengembangkan banyak vaksin, ”katanya. "Kami juga menegosiasikan kerja sama dalam pengembangan vaksin dengan organisasi lain di Cina, Korea Selatan, Jepang, AS, dan Jerman."
Dia menambahkan bahwa NVI bekerja sama dengan Dewan Penelitian Nasional Thailand (NRCT) telah memberikan dana untuk penelitian vaksin di Thailand. (Thestar)