Thailand Tutup 11 Rumah Sakit di Dekat Perbatasan Kamboja, Korban Luka 36 Orang

138.000 warga dievakuasi di tengah bentrokan perbatasan Thailand-Kamboja.


Bangkok, Suarathailand- Kementerian Kesehatan Masyarakat mengonfirmasi penutupan 11 rumah sakit, 36 korban luka, dan 138.000 warga dievakuasi di tengah bentrokan perbatasan Thailand-Kamboja. Tim darurat dikerahkan.

Kementerian Kesehatan Masyarakat mengumumkan pada hari Minggu bahwa 11 rumah sakit umum di distrik-distrik yang berbatasan dengan Kamboja terpaksa ditutup akibat bentrokan perbatasan yang sedang berlangsung, dengan satu warga sipil lainnya dilaporkan mengalami luka parah pada Minggu pagi.

Dr. Weerawut Imsamran, Wakil Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat, mengatakan empat rumah sakit tambahan ditutup pada hari Minggu:

-Rumah Sakit Na Chaluay, Ubon Ratchathani

-Rumah Sakit Bua Ched, Surin

-Rumah Sakit Sangkha, Surin

-Rumah Sakit Chaloem Phra Kiat, Buri Ram

Operasi darurat saja di 8 rumah sakit lainnya

Dr. Weerawut mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan mengenai layanan medis untuk zona konflik bahwa delapan rumah sakit kini hanya menyediakan layanan darurat, dengan Rumah Sakit Lahan Sai di Surin menjadi yang terakhir membatasi operasinya pada hari Minggu.

Sejauh ini, 36 warga sipil telah terluka dalam konflik tersebut, termasuk satu orang yang mengalami luka parah pada pukul 09.00 pagi hari Minggu. Lima belas korban luka masih dirawat di rumah sakit, 11 di antaranya dalam kondisi kritis.

Jumlah korban tewas tetap tidak berubah, yaitu 13 orang, menurut Weerawut.

Ratusan pasien dipindahkan; fasilitas rusak

Kementerian telah memindahkan 617 pasien rawat inap ke fasilitas lain karena risiko keamanan atau kerusakan struktural.

Tiga gedung rumah sakit mengalami kerusakan, termasuk Gedung Phumipat di Rumah Sakit Phanom Dong Rak, dengan perkiraan biaya perbaikan sebesar 1,5 juta baht.

Lebih dari 138.000 orang dievakuasi; dukungan medis ditingkatkan

Kementerian melaporkan bahwa 433 tempat penampungan kini telah dibuka, menampung 138.152 pengungsi, termasuk 21.076 orang dari kelompok rentan. Di antara mereka, 139 orang dirujuk untuk dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan.

Untuk mengatasi krisis ini, Kementerian Kesehatan Masyarakat telah mengerahkan 321 tim medis darurat ke pusat-pusat evakuasi. Tim-tim ini bertugas mencegah penyebaran penyakit pernapasan dan gastrointestinal serta memberikan dukungan kesehatan mental bagi mereka yang trauma akibat konflik.

Rumah sakit dalam jangkauan serangan telah diinstruksikan untuk menyiapkan rencana evakuasi bagi semua pasien rawat inap, tambah Dr. Weerawut.

Share: