Thailand Terdampak Serangan Siber Saat Konflik dengan Kamboja, Tiga Kali Lipat Serangan

Thailand telah menghadapi serangan dari sebanyak 59 kelompok peretas yang berbeda, sementara Kamboja telah menjadi target 20 kelompok, menunjukkan lanskap ancaman yang lebih kompleks dan beragam bagi Bangkok.


Bangkok, Suarathailand- Sebuah laporan keamanan siber mengungkapkan hailand menjadi target kelompok peretas hampir tiga kali lipat lebih banyak, dengan ratusan sistem pemerintahan dan pendidikan yang terganggu.

Sebuah laporan baru dari Personar, sebuah platform pengawasan keamanan siber, telah mengungkapkan dampak serangan siber yang tidak proporsional terhadap Thailand di tengah konflik digital yang sedang berlangsung dengan Kamboja.

Data tersebut menunjukkan Thailand telah mengalami serangan terhadap 438 sistemnya, sementara Kamboja mengalami jumlah yang lebih besar, melebihi 500 pelanggaran sistem.

Namun, laporan tersebut menyoroti perbedaan penting: Thailand diserang oleh aktor jahat yang jauh lebih beragam.

Laporan tersebut, yang mencakup periode 1 Mei hingga 31 Juli 2025, mengidentifikasi perbedaan yang signifikan dalam jumlah kelompok peretas yang terlibat.

Thailand telah menghadapi serangan dari sebanyak 59 kelompok peretas yang berbeda, sementara Kamboja telah menjadi target 20 kelompok, menunjukkan lanskap ancaman yang lebih kompleks dan beragam bagi Bangkok.

Angka-angka ini hanya mewakili serangan yang terkonfirmasi, menyiratkan bahwa angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Di Thailand, sektor-sektor yang paling terdampak adalah:

-Instansi pemerintah: (diindikasikan sebagai target terbesar berdasarkan konteks teks asli)

-Badan Usaha Milik Negara: 10%

-Pendidikan: 6%

-Penerbangan dan kedirgantaraan: 2%

-Media: 2%

Lainnya: 39%


Untuk Kamboja, sektor-sektor yang terdampak meliputi:

-Badan Usaha Milik Negara: 8%

-Telekomunikasi: 8%

-Media cetak dan massa: 7%

-Perbankan: 6%

-Lainnya: 27%

Personar menegaskan kembali bahwa platform ini hanya berfungsi sebagai sistem deteksi ancaman siber dan tidak memiliki wewenang untuk secara langsung mengintervensi sistem atau operasi entitas mana pun.

Tujuan platform ini dalam merangkum serangan siber di Thailand dan Kamboja adalah untuk menyoroti sifat serius ancaman siber dan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertahanan keamanan siber.

Serangan semacam itu dapat memengaruhi keamanan dan informasi penting, baik organisasi maupun individu.

Share: