Artefak tersebut diduga merupakan dasar dari patung dewa Hindu Narayana, yang sebelumnya ditemukan di daerah tersebut.
Para arkeolog mengungkapkan artefak batu pasir kuno yang ditemukan di beberapa pelataran candi berasal dari era Kerajaan Sriwijaya.
Sekelompok tur sejarah menemukan batu pasir tersebut saat mengunjungi Wat Palilaik di tambon Lamet. Kelompok tersebut segera memberi tahu Bupati Chaiya Chaowalit Rodjanarat tentang temuan mereka, artefak diduga berusia lebih dari 1.000 tahun karena ukirannya yang rumit.
Chaowalit kemudian meminta ketua Museum Nasional Chaiya Kitti Chinjoreontham dan Phra Achan Mahathongchai, kepala biara Wat Rattanaram, untuk memeriksa batu pasir tersebut.
Kitti membenarkan bahwa batu pasir tersebut memang kuno dan kemungkinan berasal dari abad 13-14 SM, bertepatan dengan berakhirnya masa Kerajaan Sriwijaya.
Artefak tersebut mungkin merupakan dasar dari patung dewa Hindu Narayana, yang sebelumnya ditemukan di daerah tersebut.
Ukiran pada batu pasir tersebut sangat mirip dengan ukiran yang ditemukan di kastil-kastil Khmer kuno. Saat ini, artefak tersebut disimpan di Wat Rattanaram, menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh para ahli Departemen Seni Rupa untuk menentukan makna sejarah dan asal usulnya, lapor Bangkok Post.
