Thailand Tarik Obat Ereksi Karena Ditemukan Zat Berbahaya

Pejabat Thailand memperingatkan mengonsumsi kapsul yang terkontaminasi ini dapat menyebabkan risiko kesehatan serius.

Bangkok, Suarathailand- Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Thailand melarang penjualan kapsul herbal Grakcu yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi setelah menemukan bahwa kapsul tersebut mengandung dua obat yang dikendalikan.

Dr Withit Sarideechaikul, wakil sekretaris jenderal FDA, mengatakan lot dengan lisensi No G481/53 yang diproduksi pada tanggal 2 Mei 2024, dan kedaluwarsa pada tanggal 2 Mei 2026, ditemukan mengandung Sildenafil dan Tadalafil.

Withit mengatakan kedua obat ini adalah zat yang dikendalikan yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.

Ia menambahkan obat-obatan ini memerlukan resep dokter, karena berbahaya dan dapat memiliki efek samping yang parah pada orang dengan penyakit hati, ginjal, jantung atau tekanan darah.

Withit mengatakan obat-obatan ini diresepkan untuk memperbesar arteri dan dapat terbukti berbahaya bagi beberapa pasien. Oleh karena itu, katanya, FDA telah memerintahkan distributor kapsul herbal untuk segera menariknya dari pasaran.

Pabrikan telah mengiklankan kapsul tersebut sebagai ramuan herbal yang dibuat mengikuti resep Cina untuk membantu pria dengan masalah disfungsi ereksi mendapatkan kembali kekuatan.

Namun, lisensi FDA yang diberikan untuk pil tersebut tidak menyatakan pil tersebut mengandung Sildenafil dan Tadalafil.

Withit memperingatkan mengonsumsi kapsul herbal yang terkontaminasi ini dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, penglihatan kabur, tekanan darah rendah, infark miokard, tekanan tinggi pada pupil, dan gangguan pendengaran. Bahkan dapat berakibat fatal bagi beberapa pasien.

Withit mengatakan pabrik telah diperintahkan untuk mencari tahu mengapa lot ini terkontaminasi dengan dua zat yang dikendalikan dan melaporkan temuannya kepada FDA sesegera mungkin.

Share: