Pria ini ditemukan bersembunyi di Koh Pha Ngan, sebuah pulau di Provinsi Surat Thani
Surat Thani, Suarathailand- Petugas Biro Imigrasi menangkap seorang pria Australia yang menghindari hukum atas 15 kasus kekerasan seksual di negara asalnya. Ia ditemukan bersembunyi di Koh Pha Ngan, sebuah pulau di Provinsi Surat Thani.
Komandan Kepolisian Kerajaan Thailand (RTP), Torsak Sukvimol, menginstruksikan petugas, khususnya dari Biro Imigrasi, untuk mengintensifkan upaya mereka dalam menyelidiki orang asing ilegal di Thailand.
Tindakan keras ini bertujuan mencegah negara tersebut digunakan sebagai tempat berlindung bagi kegiatan kriminal atau tempat persembunyian bagi para buronan.
Kantor Imigrasi Provinsi Surat Thani menanggapi kebijakan tersebut, yang menyebabkan beberapa penangkapan orang asing ilegal di provinsi tersebut dan pulau terkenalnya, Koh Pha Ngan.
Sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung ini, penangkapan baru-baru ini dilakukan terhadap pria Australia berusia 62 tahun Helio Taiyang Richardson pada tanggal 12 September.
Polisi imigrasi menemukan Richardson dalam daftar pencarian orang (DPO) Interpol atas serangkaian kekerasan seksual di Australia.
Petugas menemukan Richardson tiba di Thailand pada 16 Juni tahun ini dan mengunjungi Koh Pha Ngan. Visanya kedaluwarsa pada 15 Juli 2024, tetapi ia memperbaruinya untuk keperluan perjalanan, memperpanjang masa berlakunya hingga 14 Agustus.
Petugas juga menemukan bahwa Richardson berencana untuk mengajukan visa pensiun untuk menghabiskan sisa hidupnya di Thailand.
Polisi imigrasi menangkap Richardson di sebuah resor di pulau itu kemarin. Ia akan didakwa karena telah melewati batas masa berlaku visanya di Thailand sebelum dipindahkan ke Australia untuk proses hukum terkait kasus kekerasan seksual.
Biro Imigrasi menghimbau siapa pun yang menyaksikan aktivitas ilegal oleh orang asing atau memiliki informasi berguna tentang warga negara asing ilegal untuk melaporkannya ke biro demi keselamatan penduduk lokal dan wisatawan.
Orang asing lain yang sebelumnya ditangkap dalam operasi tersebut meliputi:
Seorang pria Inggris yang secara ilegal mengoperasikan klinik kecantikan di pulau itu.
Seorang pria Kanada yang bekerja secara ilegal sebagai tukang pijat dan kedapatan memiliki ekstasi untuk dijual.
Seorang pria Rusia-Kanada yang telah melewati batas masa berlaku visanya dan mengemis untuk makanan dan uang.
Seorang pria Prancis yang telah melewati batas visanya dan telah menjadikan dirinya sebagai pemimpin agama Islam.
Seorang pria Inggris yang mengemis uang dari penduduk setempat untuk membeli narkoba.
Seorang pria Inggris yang bekerja secara ilegal sebagai pemandu wisata.
Seorang pria Swiss yang menjalankan usaha pangkas rambut secara ilegal.