Dompet digital atau biasa disebut e-wallet membantu masyarakat dalam melakukan pembayaran dengan lebih praktis dan cepat.
Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand (DES) bersiap mendukung skema dompet digital pemerintah yang akan memberi manfaat bagi 50 juta warga Thailand.
Dompet digital atau biasa disebut e-wallet membantu masyarakat dalam melakukan pembayaran dengan lebih praktis dan cepat. Inovasi teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi tanpa harus pergi ke bank atau ATM untuk mengambil uang tunai.
Di bawah arahan Menteri Prasert Jantararuangtong, Badan Keamanan Siber Nasional (NCSA) akan memantau keamanan inisiatif digital senilai 500 miliar baht (US$13,4 juta). Pada saat yang sama, Badan Pemerintahan Digital (DGA) akan bertanggung jawab atas pendaftaran tanda pengenal digital.
Skema dompet digital adalah program penting dari Partai Pheu Thai, yang melibatkan distribusi 10.000 baht (US$270) kepada 50 juta warga Thailand. DGA bertujuan untuk memfasilitasi pembuatan tanda pengenal digital melalui aplikasi super Tang Rat, yang telah diunduh lebih dari 1,2 juta kali. Aplikasi ini menawarkan 149 layanan negara, terutama berfokus pada penyediaan informasi dan memungkinkan pengguna memverifikasi kelayakan mereka atas layanan pemerintah.
Dalam hal verifikasi identitas, sistem ID digital Tang Rat terhubung ke database Kementerian Dalam Negeri, mencerminkan pendekatan aplikasi ThaID dari Departemen Administrasi Provinsi. Pengguna yang telah mengautentikasi identitasnya dengan ThaID dapat menggunakan ID yang sama untuk mendaftar di Rat tanpa memerlukan verifikasi lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal NCSA, AVM Amorn Chomchoey, mengungkapkan lembaga tersebut berkolaborasi dengan DGA untuk mendukung skema dompet digital. Langkah-langkah keamanan sedang dibahas, termasuk desain, model ancaman dan penilaian risiko, pengkodean aman, audit kontrak pintar, dan pemantauan penggunaan. Langkah-langkah juga diambil untuk mencegah pembuatan aplikasi palsu.
Sementara itu, Chitsata Sriprasertsuk, wakil direktur eksekutif Badan Pengembangan Transaksi Elektronik (ETDA), memperkirakan bahwa ID digital akan semakin banyak digunakan untuk mengakses layanan elektronik pemerintah karena kemudahannya. ETDA memastikan layanan tanda pengenal digital sejalan dengan standar internasional.
Dompet digital
Dari 3.830 layanan pemerintah, 2.376 di antaranya berpotensi bertransformasi menjadi layanan elektronik. Saat ini, 1.626 layanan dari 115 lembaga berbeda telah dikembangkan menjadi layanan elektronik. Komite Ekonomi Digital dan Masyarakat Nasional bertujuan untuk mengintegrasikan 50% layanan elektronik pemerintah dengan sistem ID digital pada tahun 2024, dengan target integrasi penuh pada tahun 2025, lapor Bangkok Post.
Wisit Wisitsora-at, sekretaris tetap kementerian DES, menyatakan prioritas kementerian adalah mengintegrasikan layanan pemerintah dengan tanda pengenal digital dan verifikasi untuk memungkinkan masyarakat Thailand mengakses layanan elektronik pemerintah.
Berbagai lembaga pemerintah, termasuk aplikasi ThaID yang populer dengan lebih dari 13 juta pendaftar, menyediakan layanan tanda pengenal digital negara. Masa depan ID digital tidak hanya tentang memverifikasi identifikasi pendaftar tetapi juga menyoroti kualitasnya.