Thailand memantau dengan cermat situasi di Israel dan siapkan langkah-langkah keamanan darurat menyelamatkan warganya.
Pemerintah Thailand siapkan rencana darurat untuk melindungi warga negara Thailand di Israel, jika Iran melanjutkan serangan. Hal ini menyusul evakuasi sekitar 8.000 pekerja Thailand dari Israel pasca serangan yang diprakarsai Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Perdana Menteri Srettha Thavisin mengungkapkan sebagian besar pekerja telah kembali ke Israel untuk bekerja.
“Adalah tugas pemerintah untuk memastikan keselamatan mereka. Meskipun kepulangan mereka ke Israel adalah karena pilihan mereka, tidak dapat disangkal bahwa perekonomian Thailand gagal mempertahankan para pekerja ini.”
Juru bicara pemerintah Chai Wacharonke mengindikasikan pemerintah memantau dengan cermat situasi di Israel dan siap menerapkan langkah-langkah keamanan darurat, jika ketegangan antara Iran dan Israel meningkat.
Warga negara Thailand yang tinggal di Israel saat ini disarankan untuk menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi, menghindari zona konflik, dan menghubungi kedutaan untuk mendapatkan bantuan jika diperlukan.
Perdana Menteri Thailand berusia 62 tahun ini lebih lanjut berbicara tentang meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, terutama setelah Israel bereaksi terhadap ancaman serangan Iran.
“Kementerian Luar Negeri akan mengambil tindakan pengamanan demi keselamatan warga Thailand jika ketegangan terus meningkat.”
Negara-negara termasuk India, Perancis, Polandia, dan Rusia telah memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke wilayah yang sudah tegang, yang terkena dampak perang di Gaza selama tujuh bulan terakhir. Jerman mendesak warganya untuk meninggalkan Iran pada 12 April.
Iran telah melakukan serangan ke Israel sebagai respons atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh orang. (thenation, aljazeera)