Thailand akan meluncurkan 1.000 penerbangan carter dari 20 kota sekunder di Tiongkok ke Thailand selama periode tiga bulan.
Bangkok, Suarathailand- Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (ATTA) dan Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) telah membahas usulan anggaran 320 juta baht (Rp160 miliar) untuk merevitalisasi pariwisata Tiongkok.
Presiden ATTA, Thanapol Chiwarattanaporn, mengatakan pembicaraan itu menyusul penurunan tajam jumlah pengunjung Tiongkok. Anggaran yang diusulkan akan mendukung dua proyek besar yang dirancang untuk menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok
Inisiatif pertama, dengan anggaran 300 juta baht, akan mendukung maskapai penerbangan dalam meluncurkan 1.000 penerbangan carter dari 20 kota sekunder di Tiongkok ke Thailand selama periode tiga bulan.
Setiap penerbangan akan diminta untuk mempertahankan faktor kabin 70–80%, atau sekitar 150 penumpang. Thailand akan memberikan subsidi 350.000–450.000 baht per penerbangan, dengan ketentuan termasuk menginap minimal empat hingga lima malam.
Proyek kedua adalah "mega fam trip" dengan anggaran 20 juta baht, yang melibatkan 300 agen tur Tiongkok dan 100 perwakilan media dan influencer Tiongkok. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk mengeksplorasi penawaran pariwisata Thailand dan mempromosikan pesan bahwa Thailand adalah destinasi yang aman.
Peserta yang diundang kemudian akan mengomunikasikan pesan ini ke pasar Tiongkok yang lebih luas untuk membantu memulihkan kepercayaan dalam perjalanan ke Thailand.
ATTA juga berencana mengundang Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra untuk secara pribadi menyambut utusan perjalanan mega fam, yang memperkuat komitmen pemerintah terhadap wisatawan Tiongkok dan meningkatkan kepercayaan pada keselamatan dan keramahtamahan Thailand.
Thanapol mencatat bahwa kedua proyek tersebut dapat dilaksanakan segera setelah persetujuan dan pencairan dukungan pemerintah.
“Pasar Tiongkok merupakan pasar yang besar—seperti pasien di ICU yang sangat membutuhkan perawatan,” katanya. “Situasi saat ini bahkan lebih buruk daripada selama Covid-19. Meskipun orang Tiongkok sekarang dapat melakukan perjalanan bebas baik di dalam negeri maupun internasional, lebih sedikit yang memilih Thailand sebagai tujuan mereka.”
Ia mengutip temuan survei terkini yang menunjukkan bahwa popularitas Thailand di kalangan wisatawan Tiongkok telah merosot dari posisi keempat pada kuartal keempat tahun lalu menjadi posisi ketujuh pada kuartal pertama tahun ini.
“Ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk memulihkan pasar pariwisata Tiongkok kita. Sekitar 70–80% pengunjung Tiongkok ke Thailand biasanya datang melalui agen tur,” jelasnya.
Mengenai pasar alternatif untuk mengimbangi penurunan kedatangan wisatawan Tiongkok, Thanapol menekankan pasar Tiongkok saat ini berada dalam kondisi kritis dan harus diprioritaskan daripada yang lain.
"Jika kita terus tidak melakukan apa-apa, situasi akan memburuk. Kita harus bertindak sekarang untuk membantu pasar Tiongkok pulih terlebih dahulu. Pasar lain masih mampu tumbuh sendiri," ujarnya.
Ia menambahkan Organisasi Administratif Provinsi Kementerian Dalam Negeri memiliki anggaran yang cukup untuk mendukung operator pariwisata lokal dalam melakukan kegiatan pemasaran di Tiongkok. Pertukaran semacam itu secara signifikan dapat membantu merangsang pasar Tiongkok.