Thailand Selatan Kembangkan Smart Farm untuk Sejahterakan Masyarakat

Pertanian Cerdas atau Smart Faram dikembangkan di Thailand Selatan di Provinsi Pattani, Provinsi Yala, Provinsi Narathiwat, dan 4 distrik di Provinsi Songkhla.

Ekonomi berkecukupan adalah sebuah filosofi yang telah disampaikan oleh Raja Thailand dalam pidato kerajaan untuk memberikan panduan gaya hidup bagi warga negara Thailand. Ini adalah sebuah konsep dalam kehidupan dan perilaku masyarakat di semua tingkatan: tingkat keluarga, tingkat masyarakat, dan tingkat negara. 

Raja berpesan "Menanam 3 hutan mendatangkan 4 manfaat." Yaitu pohon untuk digunakan, pohon yang dapat dimakan, dan pohon ekonomis sehingga masyarakat dapat mengatur pola penanaman untuk menciptakan nilai. 

Masyarakat dapat mengintegrasikan area pertanian agar memiliki kondisi yang mirip dengan hutan dan membangun nilai pohon yang ditanam menjadi aset. "Menanam 3 hutan mendatangkan 4 manfaat" dapat digunakan oleh masyarakat untuk menghemat uang dan mengatasi masalah kemiskinan. 

Pemerintah Thailand melalui Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan yang dikenal sebagai SBPAC mengadopsi ide ini, "Menanam 3 hutan membawa 4 manfaat", sebagai prinsip penggerak proyek terpadu untuk pertanian progresif di sepanjang jalan raya. 

SBPAC menamakan program ini dengan "Pertanian Cerdas", untuk mengembangkan pertanian melalui kerjasama Masyarakat dan pemerintah atau "mekanisme Pracharat ruamjai". Ide ini secara langsung dapat menciptakan perdamaian di provinsi perbatasan selatan.  

Pertanian cerdas ini bertujuan membangun niat baik di antara masyarakat di Thailand Selatan. Proyek ini mempromosikan penanaman tanaman pertanian oleh masyarakat.

Letnan Kolonel Polisi Wannapong Kotcharag, sekretaris SBPAC, menyebutkan proyek “Pertanian Cerdas” merupakan kolaborasi dari semua sektor; masyarakat dan sektor pemerintah. Kolaborasi ini dengan memanfaatkan tanah terlantar yang tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama. 


Raja berpesan "Menanam 3 hutan mendatangkan 4 manfaat." Yaitu pohon untuk digunakan, pohon yang dapat dimakan, dan pohon ekonomis sehingga masyarakat dapat mengatur pola penanaman untuk menciptakan nilai. 


Proyek “Pertanian Cerdas” akan memulihkan daerah yang melimpah dengan menanam tanaman pertanian dan ternak, baik dalam gaya penanaman asli maupun gaya penanaman modern dengan menambahkan lebih banyak tanaman dan ternak yang ekonomis. 

Proyek “Pertanian Cerdas” dapat memberikan kualitas hidup yang tinggi bagi masyarakat. Selain itu, proyek ini dapat membantu masyarakat mengurangi pengeluaran, meningkatkan pendapatan, merehabilitasi, dan menyesuaikan lanskap daerah yang terlantar.

Sekretaris SBPAC melanjutkan selain menghidupkan kembali tanah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, proyek ini akan menghidupkan kembali pentingnya dan lingkungan yang baik di Thailand selatan di masa lalu. 

Masyarakat di provinsi perbatasan selatan hidup berdampingan dengan saling berbagi makanan dan perlengkapan serta melakukan aktivitas bersama. Penganut agama Buddha, Islam, atau agama lain hidup berdampingan secara damai. 

Bapak Ali Samae, presiden kelompok Smart Farm, mengatakan masyarakat di Thailand Selatan menyambut baik program Smart Farm. Masyarakat  senang bahwa SBPAC mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, presiden kelompok Smart Farm mengatakan penduduk desa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk saling menjaga. Anggota komite kelompok Smart Farm juga turun tangan untuk mengawasi operasi para pemilik lahan pertanian. 

Contoh Smart Farm adalah benih kacang hijau dapat dipanen dan dijual dalam waktu 75 hari sejak tanggal benih ditanam. Tanaman ini akan menghasilkan total 300.000 kilogram dan akan dijual untuk menambah pendapatan penduduk desa. Namun, komite akan memotong 30 persen dari pendapatan penduduk desa untuk membeli kacang hijau untuk ditanam di lain waktu.

 

 

Share: