Komitmen SBPAC untuk menjadikan Pattani sebagai "Kota Kepiting Dunia" dibuktikan dengan menggandeng Universitas Prince of Songkla Kampus Patani.
Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Thailand Selatan (SBPAC) bekerja sama dengan Universitas Prince of Songkla, Departemen Sumber Daya Laut dan Pesisir, serta Kantor Provinsi Pattani bekerja sama melestarikan dan memulihkan hutan bakau dengan membiakkan kepiting laut di wilayah pesisir provinsi perbatasan selatan.
Selain itu untuk membantu memulihkan dan memanfaatkan hutan mangrove dan sebagai kawasan budi daya kepiting. Kawasan budi daya kepiting ini diharapkan mendatangkan pendapatan bagi para petani, nelayan, dan calon wirausahawan.
Pemerintah Thailand Selatan (SBPAC) menargetkan pengembangan budi daya rajungan dan menjadikan daerah Bang Pu, Kabupaten Yaring, Provinsi Pattani, sebagai kota rajungan kelas dunia.
Komitmen SBPAC untuk menjadikan Pattani sebagai "Kota Kepiting Dunia" dibuktikan dengan menggandeng Universitas Prince of Songkla Kampus Patani. Selain itu para pakar biologi hewan juga dilibatkan dan program ini dikawal oleh Dinas Sumber Daya Laut dan Pesisir Pattani.
Sebanyak 20 rumah tangga di Kecamatan Bang Pu menjadi percontohan dalam pengembangan budidaya kepiting laut. Selain itu pendistribusian kepiting dibantu dengan melibatkan para pengusaha lokal.
Program menjadikan Patani sebagai “Kota Kepiting Kelas Dunia” ini mendapat perhatian serius dari Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Chai Chan Chang Mongkol.
Program menjadikan Patani sebagai “Kota Kepiting Dunia” ini mendapat perhatian serius dari Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Chai Chan Chang Mongkol.
SBPAC mendukung pembangunan pembenihan kepiting dan makanan dari olahan kepiting seperti bakso yang bisa dijual murah ke masyarakat desa dan membuka pasar di luar Pattani.
Thailand mengekspor kepiting senilai 5 juta baht per tahun. Thailand bertekad mendorong kebijakan penangkapan ikan secara bersahaja melalui proyek rehabilitasi hutan mangrove dan peningkatan perikanan pesisir khususnya di Pattani.