Thailand Raup Rp912 Triliun dari Kunjungan 40 Juta Turis Tahun Ini, Indonesia?

Meskipun terdapat tantangan perekonomian global dan menyusutnya keuangan di seluruh dunia, sektor pariwisata Thailand kembali mengalami kemajuan yang luar biasa.

Jakarta, Suarathailand- Jumlah wisatawan yang datang ke negara ini hampir sama banyaknya dengan kedatangan wisatawan asing pada tahun emas 2019, ketika hampir 40 juta wisatawan asing datang berkunjung, sehingga menghasilkan pendapatan internasional sebesar 2 triliun baht (Rp912 triliun).

Namun, meskipun negara ini berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target ambisius pemerintah sebesar 36,7 juta pengunjung asing pada akhir tahun ini, pencapaian target pendapatan sebesar 2,3 triliun baht tampaknya semakin tidak dapat dicapai. Konflik global yang berkepanjangan dan ketidakpastian ekonomi semakin memperketat pengeluaran wisatawan, sehingga mengancam akan menggagalkan aspirasi pendapatan Thailand.

Dari 1 Januari hingga 25 Agustus, Thailand telah menampung 23.096.752 wisatawan asing yang secara kolektif menghabiskan sekitar 1,08 triliun baht (Rp456 miliar), menurut Kementerian Pariwisata dan Olahraga. Hal ini menyisakan 1,2 triliun baht yang harus dihasilkan dalam empat bulan terakhir tahun ini—jumlah yang sangat besar jika dilihat dari ukuran apa pun.

Thienprasit Chaiyapatranun, Presiden Asosiasi Hotel Thailand (THA), menyatakan keprihatinannya atas penurunan pengeluaran per wisatawan, dibandingkan dengan era sebelum pandemi.

“Kami memperkirakan selama musim ramai dari Kuartal 4 tahun ini hingga Kuartal 1 tahun depan, wisatawan akan terus berbelanja, namun penting untuk memantau bagaimana perekonomian global akan berkembang pada tahun 2025 dan bagaimana dampaknya terhadap sektor pariwisata.”

Sementara itu, Suphajee Suthumpun, CEO Grup Dusit Thani, tetap optimistis.

“Kami berharap pemerintahan baru, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, akan menarik wisatawan berkualitas yang tinggal lebih lama, menghabiskan lebih banyak uang, dan membawa tujuan baru yang menguntungkan dalam kunjungan mereka.”

Boon Sian Chai dari Trip.com Group menyoroti perubahan signifikan dalam industri pariwisata, dimana wisatawan Gen Z memprioritaskan pengalaman unik dan akomodasi mewah, sehingga mendorong lonjakan permintaan hotel bintang 4 hingga 5 di seluruh Asia, lapor The Nation.

Memparekraf memperkirakan jumlah turis asing yang datang ke Indonesia sejak Januari hingga Agustus 2024 mencapai 13 juta orang. Pengeluaran wisman selama berwisata di Indonesia pada 2024 mencapai US$1.500 atau sekitar Rp23,1 juta per kunjungan, 50% lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi covid-19.

Share: