Thailand Masuk 4 Besar Asia Wisata Medis Bedah Estetika

Thailand saat ini memiliki sekitar 450 anggota yang berspesialisasi dalam bedah plastic

>Thailand salah satu dari empat pusat pengobatan estetika terbesar di Asia. 


Bangkok, Suarathailand- Thailand siap menjadi pemimpin dunia dalam bedah estetika, didorong oleh meningkatnya permintaan baik domestik maupun internasional, menurut Profesor Klinis Dr Apirak Songsuwanitch, presiden Asosiasi Ahli Bedah Plastik dan Kosmetik Thailand.

Dalam wawancara eksklusif, Dr Apirak menyoroti tren perawatan diri yang semakin meningkat, khususnya di kalangan generasi muda. Tren ini mencakup perawatan kulit, suplemen, dan olahraga, telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan signifikan dalam prosedur estetika.

Lonjakan popularitas ini telah menempatkan Thailand sebagai tujuan utama wisata medis di bidang estetika.

Data dari Economic Intelligence Center (EIC) Siam Commercial Bank mendukung klaim ini, dan menempatkan Thailand sebagai salah satu dari empat pusat pengobatan estetika terbesar di Asia. 

Nilai pasar ini mencapai 50 miliar baht pada tahun 2021 dan diproyeksikan tumbuh sebesar 10% per tahun hingga tahun 2030, mencerminkan kesehatan sektor ini yang kuat dan potensi ekspansi lebih lanjut.

Survei EIC mengungkapkan statistik yang menarik: 44% responden pernah menjalani prosedur kosmetik, sementara 24% menyatakan minatnya meski belum memiliki pengalaman sebelumnya.

Selain itu, 63% dari mereka yang telah menjalani prosedur menjalani beberapa perawatan, menunjukkan kecenderungan menuju peningkatan estetika yang komprehensif.

Apirak menunjukkan kelompok demografi yang berbeda menunjukkan preferensi yang berbeda-beda dalam prosedur estetika.

Pria dan Gen Z adalah kelompok yang paling sadar akan perawatan kulit, sedangkan Gen Y, wanita, dan individu LGBTQIA+ sangat tertarik dengan bedah kosmetik. 

Keberagaman basis klien ini telah menghasilkan beragam layanan yang ditawarkan, mulai dari perawatan minimal invasif hingga prosedur bedah yang rumit.

Pasar layanan prosedur kecantikan diperkirakan akan terus tumbuh, khususnya di kalangan pria dan Gen Z.

Sebagian besar konsumen memilih layanan perawatan dan perawatan kulit, biasanya menghabiskan kurang dari 5.000 baht per kunjungan. Namun, operasi kosmetik yang lebih ekstensif kini semakin populer, terutama di kalangan konsumen Gen Z.

Meskipun pertumbuhan di sektor ini menjanjikan, ia memperingatkan tentang meningkatnya popularitas pengobatan tertentu di kalangan generasi muda.

Dia menekankan pentingnya memilih ahli bedah yang berkualitas dan fasilitas medis standar. Ia mencatat bahwa Asosiasi Ahli Bedah Plastik Thailand saat ini memiliki sekitar 450 anggota yang berspesialisasi dalam bedah plastik, semuanya telah menjalani proses pelatihan dan sertifikasi yang ketat.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi Thailand sebagai pusat bedah estetika terkemuka, Dr Apirak menyarankan untuk meningkatkan standar medis dan fokus pada keselamatan dan kendali mutu. 

Ia menunjukkan meskipun wisatawan asing dari negara-negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Australia sudah datang ke Thailand untuk melakukan operasi plastik, masih diperlukan peraturan dan lembaga yang lebih jelas untuk meningkatkan keamanan dan pengendalian kualitas.

Keunggulan biaya, dipadukan dengan layanan berkualitas tinggi, telah menjadi faktor kunci dalam menarik pasien internasional.

Ia mengatakan harga tidak boleh menjadi satu-satunya pertimbangan ketika memilih dokter bedah atau fasilitas.

Melihat ke depan, Apirak melihat potensi besar bagi Thailand untuk memantapkan posisinya sebagai pemimpin global dalam bedah estetika. 

Ia menyarankan agar negara tersebut fokus pada “mendukung standar keselamatan dan pengendalian lebih lanjut untuk mendorong Thailand menjadi pusat bedah kecantikan terkemuka di dunia”.

Pendekatan ini, tidak hanya akan menarik lebih banyak pasien internasional tetapi juga menjamin tingkat layanan dan keselamatan tertinggi bagi semua klien.

Dia menyarankan mereka yang tertarik dalam operasi untuk berkonsultasi dengan ahli medis dan meneliti klinik, dokter, dan bahan medis secara menyeluruh sebelum melanjutkan.

“Jika ada kesalahan, operasinya bisa membahayakan nyawa. Jadi orang tua, wali, dan mereka yang tertarik harus bertanya pada diri sendiri dan mempelajari informasinya dengan hati-hati,” ia memperingatkan, menggarisbawahi pentingnya pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi yang serba cepat ini. (thenation)

Share: