Thailand Masih Kaji Soal ‘Perang Air’ di Festival Songkran

Putusan soal 'perang air' di Festival Songkran akan dibahas pemerintah Thailand pada 19 Maret.


Pusat Operasi Pengendalian Covid-19 Thailand belum memutuskan soal perang air selama Festival Songkran. Pemerintah masih mengkaji tentang ‘perang air’ saat Festival untuk menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran virus corona.

Jenderal Natthapon Nakpanich mengatakan panel akan bertemu lagi pada 15 Maret untuk membahas soal ‘perang air’ pada Festival Songkran.

Masalah ‘perang air’ dan aktivitas lainnya di Festival Songkran akan dibahas pada 19 Maret di Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) sebagai keputusan akhir.

Jenderal Natthapon mengatakan pusat operasi memiliki sikap yang jelas untuk melonggarkan pembatasan sehingga ekonomi dapat bergerak maju, tetapi mereka khawatir tentang kemungkinan penyebaran Covid-19.

Natthapon mengatakan pusat operasi memiliki sikap yang jelas untuk melonggarkan pembatasan sehingga ekonomi dapat bergerak maju

Selama pertemuan orang-orang yang bersuka ria akan mengenakan masker wajah di awal kegiatan, tetapi mereka mungkin akan melepasnya nanti, katanya.

Kekhawatiran lain adalah bahwa jarak sosial tidak boleh diikuti di tempat-tempat yang ramai dengan peserta. Masalah ini juga akan diangkat pada rapat panel berikutnya, katanya.

Ditanya apakah dia bisa mengatakan dengan jelas bahwa perang air/percikan tidak diperbolehkan, Jenderal Natthapon mengatakan dia tidak bisa.

Panelnya akan mencoba yang terbaik, karena memahami bahwa orang ingin melihat pelonggaran pembatasan.

Dia mengatakan percikan air mungkin diperbolehkan. Semuanya akan diselesaikan selama pertemuan CCSA pada 19 Maret.

Panelnya mungkin menampilkan opsi seperti percikan air yang tidak diizinkan di area berisiko, seperti halnya kegiatan festival Tahun Baru diizinkan di beberapa area, tetapi tidak di tempat-tempat ramai. Atau mungkin ada zonasi percikan air untuk pengendalian penyakit, kata Jenderal Natthapon. (Bangkok Post)

Share: