Thailand Kecam Kamboja yang Menolak Terima Jenazah Tentaranya yang Gugur

Penolakan ini bertentangan dengan komitmen untuk menghormati militernya sendiri sebagai perwujudan martabat nasional.


Bangkok, Suarathailand- Pemerintah Thailand mengecam Kamboja atas dugaan penolakannya yang "tak tahu malu" untuk mengakui dan menerima jenazah tentaranya sendiri yang tewas dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini.

Thailand menegaskan penolakan Kamboja terhadap para tentara yang gugur, dengan klaim bahwa mereka "bukan pasukan mereka sendiri," pada dasarnya bertentangan dengan nilai-nilai Thailand sendiri yang menghormati militernya sebagai pilar kebanggaan nasional.

Pemerintah Thailand mengecam keras dugaan penolakan Kamboja untuk mengakui jenazah tentaranya sendiri yang tewas dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini, menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan merugikan yang "tak tahu malu" bagi mereka yang telah berkorban.

Kecaman ini sangat bertentangan dengan komitmen publik Thailand untuk menghormati militernya sendiri sebagai perwujudan martabat nasional.

Sasikarn Wattanachan, wakil juru bicara Kantor Perdana Menteri, menyatakan pada 2 Agustus bahwa bahkan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja, Thailand tetap teguh pada prinsip persatuan nasionalnya.

Kesatuan ini, ujarnya, ditunjukkan dengan kuat oleh rakyat yang siap bersolidaritas, mendukung pemerintah, Tentara Kerajaan Thailand, dan seluruh personel, sembari memberikan penghormatan dan rasa hormat tertinggi kepada mereka yang bertugas melindungi negara.

"Thailand memiliki kekuatan yang tak terbantahkan yang tak dapat dirampas oleh siapa pun: patriotisme rakyatnya, persatuan yang tak tergoyahkan di dalam bangsa, dan keyakinan yang mendalam kepada para prajurit yang berkorban di garis depan, yang bertindak sebagai perisai negara di masa krisis," tegas Wakil Juru Bicara Pemerintah tersebut.

Pemerintah Thailand menegaskan bahwa penyangkalan Kamboja atas jenazah para prajurit yang gugur, dengan klaim bahwa mereka "bukan pasukan mereka sendiri," merupakan tindakan merendahkan kehormatan mereka yang gugur secara "tanpa malu".

Sikap ini, menurut Bangkok, secara fundamental berbeda dari nilai-nilai Thailand sendiri, yang teguh menjunjung tinggi kesucian pengorbanan dan memuliakan para prajuritnya sebagai pelindung tanah air dan pilar kebanggaan nasional.

"Pemerintah menegaskan kembali bahwa setiap prajurit Thailand dan setiap warga negara yang berkorban melambangkan kehormatan, keamanan, dan kemerdekaan bangsa," pungkas Sasikarn. "Keteguhan mereka adalah kekuatan bangsa, dan mereka akan dianugerahi penghargaan tertinggi dari tanah Thailand, yang sungguh-sungguh sesuai dengan martabat mereka."

Share: