Thailand pilih tiga festival budaya karena kualitas, potensi, dan identitas uniknya yang khas.
Bangkok, Suarathailand- Kementerian Kebudayaan Thailand telah memilih tiga festival budaya untuk kampanye meningkatkan pengakuan global terhadap budaya Thailand dalam upaya menarik pengunjung domestik dan mancanegara pada 2025.
Ketiganya adalah Festival Muang Kram di provinsi Sakon Nakhon, Nang Yai Wat Khanon dan Festival Wayang Kulit Internasional di provinsi Ratchaburi, dan Festival Kebaya di provinsi Phuket.
Festival-festival ini telah dipilih karena kualitas, potensi, dan identitas uniknya yang khas dalam berbagai aspek, kata Menteri Kebudayaan Sudawan Wangsuphakijkosol pada hari Jumat.
“Kami bertujuan meningkatkan pengakuan nasional dan internasional mereka tahun ini di bawah kebijakan promosi soft power pemerintah, yang berfokus pada penciptaan citra positif di tingkat global dan menarik pengunjung domestik dan mancanegara,” katanya.
“Inisiatif ini juga bertujuan mendukung industri kreatif dan budaya guna membantu menghidupkan kembali ekonomi akar rumput.”
Festival Muang Kram Sakon Nakhon didasarkan pada kram, kain yang diwarnai nila. Inisiatif ini dibangun di atas modal budaya dan mempromosikan ekonomi kreatif melalui mode dan produk budaya yang dibuat oleh masyarakat setempat.
Khususnya, Sakon Nakhon secara resmi diakui sebagai "Kota Kerajinan Dunia untuk Nila Alami" pada tahun 2018, menjadikannya provinsi pertama di Thailand dan salah satu negara di kawasan Asia-Pasifik yang menerima kehormatan tersebut.
Nang Yai Wat Khanon dan Festival Wayang Kulit Internasional di provinsi Ratchaburi secara resmi diumumkan sebagai warisan budaya nasional pada tahun 2009 oleh Kementerian Kebudayaan.
Dua tahun sebelumnya, Wat Khanon diakui oleh UNESCO sebagai salah satu dari enam komunitas luar biasa di dunia atas pekerjaan mereka dalam konservasi warisan budaya takbenda, khususnya tradisi Nang Yai.
Nang Yai, yang berarti "sepetak besar kulit binatang", mengacu pada wayang kulit buatan tangan yang indah yang terbuat dari kulit kerbau yang dicat. Nang Yai digunakan untuk menceritakan kisah-kisah, sering kali dari Ramakien (versi Thailand dari Ramayana).
Festival Kebaya Phuket merayakan kostum budaya gabungan dari lima negara, yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang sudah ada sejak 300 tahun lalu. Kostum tersebut mewakili sejarah dan budaya bersama dari negara-negara di Semenanjung Melayu. UNESCO mengakui kebaya sebagai warisan budaya takbenda pada bulan Desember tahun lalu.