Thailand Juara Jualan Mobil 2020 di ASEAN, Indonesia?

Indonesia harus merelakan takhta sebagai negara dengan penjualan mobil domestik terbesar di ASEAN 2020. 

Thailand menjadi juara penjualan mobil di Asean pada tahun 2020. Indonesia harus merelakan Thailand sebagai pemimpin klasemen penjaualan mobil di ASEAN. 

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan kumparan dari berbagai sumber, Thailand sanggup menjual 792.146 unit mobil di dalam negerinya.

Penurunan yang dialami Negeri Gajah Putih di tengah kondisi sulit pandemi, hanya 21,4 persen saja. Dan penyerapan pasarnya di dalam negeri pada 2019 lalu sebesar 1.007.552 unit.

Sedangkan Indonesia, mengacu laporan Gaikindo retail sales domestik pada 2020 sebanyak 578.327 unit. Jeblok 44,70 persen dibanding tahun sebelumnya 1.045. 717 unit.


Sedangkan Indonesia, mengacu laporan Gaikindo retail sales domestik pada 2020 sebanyak 578.327 unit. Jeblok 44,70 persen dibanding tahun sebelumnya 1.045. 717 unit. 


Meski begitu perolehannya masih melebihi proyeksi. Setelah dua kali revisi, target akhirnya dipatok hanya 535.000 unit saja.

Nah posisi ketiga diduduki oleh Malaysia dengan penjualan domestik 529.434 unit, yang menempel ketat Indonesia. Negeri Jiran cuma terkoreksi 12 persen saja.

Ya, mereka berhasil menekan angka penurunan, lantaran pemerintah memberikan dukungan insentif lewat pemangkasan pajak pembelian mobil baru. Sementara Indonesia, pabrikan harus berusaha mati-matian sendiri.


Penurunan penjualan mobil Vietnam terkecil

Menduduki peringkat keempat, penjualan mobil domestik Vietnam hanya terkoreksi 7,82 persen saja, dari 321.811 unit pada 2019, ke 296.634 unit di 2020

Negeri Komunis tersebut, memberlakukan kebijakan pemangkasan biaya registrasi mobil baru sampai 50 persen, yang diproduksi lokal.

Dan posisi kunci 5 besar diduduki oleh Filipina. Penjualan mobil domestiknya merosot 46,56 persen, atau paling dalam dibanding 4 negara inti lainnya.

Hanya saja kebijakan tersebut malah membuat gerah negara-negara, yang melakukan ekspor ke sana, termasuk Indonesia. Dan untungnya kementerian keuangan Vietnam, tak memperpanjang regulasi yang berakhir 31 Desember 2020 tersebut. (Bangkok Post, Kumparan)

Share: