Thailand Ingin Teliti Rahasia Indonesia Jaga Persatuan

Rektor Universitas Fatoni Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfi Japakiya  menilai Indonesia sebagai contoh negara besar yang berhasil  mempersatukan beribu-ribu pulau, etnik, suku dan bahasa. Menurutnya  tidak ada negara di dunia seperti Indonesia dalam hal keberhasilan  menyatukan bangsanya. 

“Indonesia adalah negara besar dan saya selalu kagum ketika  mengunjungi Indonesia,” kata Ismail Luthfi saat menerima kunjungan 75  peserta Student Mobility Program (SMP) Kementerian Agama di kampusnya,  Pattani, Kamis (29/11).

Luthfi mengatakan, akademisi di Thailand perlu melakukan riset serius  terkait rahasia tokoh Indonesia mampu mempersatukan bangsanya yang  mayoritas beragama Islam. “Kami di Thailand ini masih berjuang agar  Islam mampu dipahami dan dianut oleh bangsa kami,” kata Ketua Majelis  Agama-Agama di Thailand ini. 

Di hadapan rombongan SMP Kementerian Agama, Luthfi mengaku selama ini  mengajak orang untuk memahami Islam dengan cara-cara damai (peace),  hikmah, lemah lembut. “Dengan cara ini, mulai banyak masyarakat di  Thailand yang masuk Islam. Dari tahun ke tahun jumlahnya bertambah,”  katanya.

Luthfi berterima kasih atas kunjungan civitas akademika PTKIN. Dia  menilai, kunjungan seperti ini penting untuk merekatkan persaudaraan dan  jalinan kerjasama, terutama untuk menyiapkan para pemuda di masa  depan. 

Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Syafriansyah atas nama Direktur  Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam menyampaikan  apresiasi kepada civtas akademika Universitas Fatoni Thailand yang  selama ini telah bekerjasama dengan sejumlah PTKIN di Indonesia. Syafri  berharap mahasiswa mampu mengambil banyak pelajaran (lesson learn) atas  perjuangan Universitas Fatoni dalam mengembangkan perguruan tinggi di  Thailand. 

“Kita bisa belajar dari kampus ini bagaimana berjuang di  tengah-tengah kompleksitas persoalan umat, dan universitas ini berhasil  eksis sampai sekarang,” tegas Syafriansyah.

Program Student Mobility Program berlangsung dari 25 November - 1  Desember 2018. Kegiatan ini diikuti Ketua DEMA, SEMA dan Wakil  Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia. SMP juga dilakukan ke Pendidikan  Tinggi Al-Zuhri Singapura, Universitas Kebangsaan Malayasi, dan  Universitas Selangor Malaysia. (Kemenag)


Share: