Kementerian Energi Thailand siap mendorong lima rencana mempromosikan sektor energi di ASEAN pada Pertemuan Menteri Energi (AMEM) ke-37 ASEAN pada 2-6 September di Bangkok.
Kementerian untuk urusan internasional Poonpat Leesombatpiboon mengatakan lima rencana aksi tersebut diharapkan akan dikembangkan pada pertemuan tersebut.
Menurut Poonpat, pertemuan itu akan melibatkan diskusi tentang manajemen energi yang efektif dan stabilitas untuk Asia Tenggara melalui kemitraan dan inovasi untuk mempromosikan ekonomi dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat.
Perdagangan listrik multilateral pada tingkat subregional
Rencana prioritas adalah memulai perdagangan listrik multilateral pada tingkat subregional tahun ini di bawah jaringan listrik ASEAN termasuk Laos, Myanmar dan Malaysia melalui infrastruktur listrik Thailand.
Selain itu, negara-negara anggota ASEAN akan meningkatkan keamanan energi melalui konektivitas pipa gas dan terminal regasifikasi gas alam cair.
Rencana kedua adalah meningkatkan citra batubara melalui promosi teknologi batubara bersih, yang dipimpin oleh Indonesia sebagai pengekspor batubara terbesar di kawasan ini.
Sementara itu, rencana ketiga bertujuan untuk mengurangi intensitas energi sebesar 20 persen di ASEAN pada tahun 2020 dari 2005.
Keempat menetapkan target peningkatan energi terbarukan di Asia Tenggara, mencapai 23 persen dari total kapasitas pada tahun 2025, dan meningkatkan efisiensi energi untuk peralatan rumah tangga.
Rencana kelima berupaya membangun kemampuan dalam aspek kebijakan, teknologi, dan peraturan untuk energi nuklir di ASEAN.
Para peserta yang hadir dalam forum ini adalah para menteri dan pejabat tinggi dari 10 negara anggota ASEAN dan delapan negara mitra grup, termasuk Cina, Jepang, Republik Korea, Australia, India, Selandia Baru, AS dan Rusia, serta perwakilan dari enam negara internasional. organisasi energi.