Thailand dan Myanmar sepakat membentuk panel bersama untuk mengatasi kontaminasi arsenik di Sungai Kok dan Sai, dengan tujuan mencapai solusi lingkungan yang berkelanjutan.
Naypyidaw, Suarathailand- Thailand dan Myanmar pada hari Rabu sepakat membentuk panel khusus untuk bersama-sama mengatasi kontaminasi di Sungai Kok dan Sai yang berbatasan dengan kedua negara tetangga tersebut.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan di Naypyidaw antara perwakilan kedua pemerintah.
Thailand dan Myanmar Berkomitmen untuk Bekerja Sama dalam Isu Lingkungan
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital, Prasert Jantararuangtong, memimpin delegasi ke Naypyidaw untuk berdiskusi dengan Menteri Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkungan Myanmar, U Khin Maung Yi. Delegasi Prasert terdiri dari Wakil Menteri Dalam Negeri Theerarat Samrejvanich dan perwakilan dari instansi pemerintah terkait lainnya.
-Kesepakatan Berfokus pada Pengelolaan Air Berkelanjutan-
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan, Prasert mengatakan bahwa diskusi tersebut bertujuan untuk menemukan langkah-langkah penyelesaian pencemaran sungai, dengan hasil yang nyata dan berkelanjutan berdasarkan bukti ilmiah.
Prasert mengatakan pertemuan tersebut menghasilkan tiga resolusi:
Kedua negara akan bekerja sama erat sebagai tetangga untuk mengatasi masalah lingkungan dan meningkatkan kualitas sungai.
Kedua negara sepakat untuk mengadakan diskusi yang lebih sering guna berkolaborasi dan bertukar informasi tentang pengelolaan sumber daya air, dengan tujuan konservasi lingkungan berkelanjutan dan pemahaman yang lebih baik.
Kedua negara sepakat untuk membentuk kelompok kerja teknis bersama guna mendorong kerja sama konkret dalam menyelesaikan masalah pencemaran sungai.
Pencemaran Terkait Aktivitas Pertambangan di Negara Bagian Shan
Pertemuan tersebut menyusul tuduhan dari Thailand bahwa penambangan emas dan logam berat yang ekstensif di Negara Bagian Shan telah mencemari Sungai Kok dan Sai dengan bahan kimia berbahaya, khususnya arsenik, yang digunakan dalam ekstraksi logam dari bijih mentah.
Selama periode hujan lebat atau erosi tanah akibat aktivitas pertambangan, zat-zat beracun ini terhanyut ke anak-anak sungai di hulu, yang akhirnya mengalir ke sungai-sungai yang menyeberang ke Thailand, seperti Sungai Kok dan Sai.
-Kontaminasi Sungai Berdampak pada Masyarakat Lokal-
Prasert menambahkan bahwa pertemuan tersebut juga membahas kerja sama dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendukung teknologi pertambangan yang tidak merusak lingkungan.
Ia menekankan kerja sama antara kedua pemerintah sangat penting untuk mengatasi kontaminasi di Sungai Kok dan Sai, yang telah berdampak pada kehidupan masyarakat setempat. Ia mengatakan kerja sama ini akan berlangsung di tingkat pemerintah daerah dan nasional.
Upaya Kolaboratif untuk Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Theerarat menyatakan bahwa kontaminasi Sungai Kok dan Sai telah menimbulkan kekhawatiran di antara masyarakat kedua negara, sehingga diperlukan kerja sama antara kedua pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ia menambahkan bahwa jika Myanmar berbagi informasi tentang aktivitas pertambangan di negaranya dengan Thailand, kerja sama untuk mengatasi kontaminasi tersebut akan berjalan cepat dan efektif.