Thailand akan Bangun Kereta Sendiri, Perluas Jaringan Rel hingga 7.500 Km

Inisiatif ini bertujuan memperluas jaringan rel negara dari 4.044 kilometer saat ini menjadi 7.500 kilometer di masa mendatang.

Suarathailand- Thailand akan memajukan teknologi perkeretaapiannya dengan arahan pemerintah untuk State Railway of Thailand (SRT) dan National Research and Development Institute of Rail Technology (NRDIT) untuk memproduksi lokomotif dan kereta.

Inisiatif ini bertujuan memperluas jaringan rel negara dari 4.044 kilometer saat ini menjadi 7.500 kilometer di masa mendatang.

Direktur NRDIT, Julathep Khajornchaiyakul, mengumumkan lembaga tersebut telah ditugaskan untuk meningkatkan kemampuan teknologi perkeretaapian negara tersebut.

NRDIT, badan penelitian dan pengembangan utama di bawah Kementerian Transportasi, akan berkolaborasi dengan Blue Engineering S.r.l, sebuah perusahaan Italia yang terkenal karena keahliannya dalam desain dan rekayasa perkeretaapian, kata Khajornchaiyakul.

“Pemerintah saat ini memiliki kebijakan yang jelas untuk Kementerian Transportasi, khususnya SRT dan NRDIT, untuk mengembangkan kemampuan manufaktur perkeretaapian dalam negeri. Pada tahun 2025, kita akan melihat rencana operasional yang jelas dari NRDIT.”

NRDIT telah menyerahkan rencananya ke Kantor Dewan Ekonomi dan Pembangunan Sosial Nasional. Setelah disetujui, rencana tersebut akan disampaikan kepada Kementerian Transportasi dan Kabinet untuk alokasi anggaran pada tahun 2026.

NRDIT berencana untuk memproduksi kereta prototipe pertamanya dalam dua tahun ke depan, yaitu pada tahun 2026 dan 2027. Fokus awal akan diberikan pada kereta diesel multiple unit (DMU), dengan tahap pertama produksi menargetkan 50 unit selama tiga tahun ke depan.

Kolaborasi yang krusial

Pengembangan ini terjadi pada saat yang penting karena industri otomotif Thailand beralih dari mesin pembakaran internal ke kendaraan listrik, sehingga menghadirkan peluang untuk kolaborasi antara NRDIT dan produsen otomotif lokal. Khajornchaiyakul berharap masyarakat Thailand akan mendapatkan manfaat dari lokomotif yang diproduksi di dalam negeri.

“Masyarakat Thailand akan mendapatkan manfaat dari kereta berkualitas tinggi yang diproduksi di dalam negeri, dan biayanya diperkirakan sekitar 20% lebih rendah daripada kereta impor, yang saat ini harganya antara 140 dan 150 juta baht per unit.”

Sehubungan dengan dorongan teknologi ini, NRDIT telah meluncurkan inisiatif Think Beyond Track, sebuah kompetisi kreatif untuk pemuda berusia 16 hingga 22 tahun di provinsi-provinsi dengan jalur kereta api utama. Kompetisi ini mengundang para siswa untuk mengirimkan ide-ide mereka tentang kereta api impian dengan tema yang sama, dengan total beasiswa sebesar 420.000 baht yang tersedia bagi para pemenang.

Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan kreativitas dan keterampilan di kalangan pemuda yang berpotensi memberikan kontribusi bagi pengembangan industri kereta api Thailand di masa mendatang.

Pendaftaran untuk kompetisi Think Beyond Track dibuka mulai 24 Oktober hingga 24 November, dengan batas akhir pendaftaran pada 4 Desember.

Khajornchaiyakul menekankan waktu yang strategis dari pengembangan ini dengan mencatat bahwa pergeseran dalam industri otomotif memberikan momen yang ideal bagi Thailand untuk meningkatkan kemampuan manufaktur kereta apinya.

Kerja sama dengan produsen otomotif lokal diharapkan dapat membantu mempertahankan industri otomotif Thailand selama transisi teknologi ini, lapor KhaoSod.

Share: