Kedutaan Besar Italia dan Yunani juga menutup kantornya pasca Ukrain menyerang Rusia dengan rudal AS.
Kyiv, Suarathailand- Amerika Serikat menutup kedutaannya di Kyiv pada hari Rabu (20 November) karena "informasi spesifik tentang potensi serangan udara yang signifikan" dan memberi tahu warganya di Ukraina agar bersiap untuk segera mencari perlindungan.
Kedutaan Besar Italia dan Yunani mengatakan mereka juga telah menutup pintu mereka setelah peringatan AS yang tidak biasa, sementara kedutaan Prancis tetap buka tetapi mendesak warganya untuk berhati-hati.
Pada hari Selasa, Ukraina menggunakan rudal ATACMS AS untuk menyerang depot senjata di dalam Rusia, memanfaatkan izin yang baru diberikan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan berakhir pada hari ke-1.000 invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.
Rusia telah memberi isyarat kepada AS dan sekutunya selama berminggu-minggu bahwa jika mereka memberi izin kepada Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan rudal yang dipasok Barat, maka Moskow akan menganggapnya sebagai eskalasi besar.
"Sebagai bentuk kehati-hatian, kedutaan akan ditutup, dan karyawan kedutaan diinstruksikan untuk berlindung di tempat," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan di situs web kedutaan.
"Kedutaan Besar AS menganjurkan warga AS untuk segera berlindung jika peringatan udara diumumkan."
Kremlin mengatakan tidak memberikan komentar. Kepala intelijen luar negeri Rusia Sergei Naryshkin mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Rabu bahwa Moskow akan membalas terhadap negara-negara NATO yang memfasilitasi serangan rudal jarak jauh Ukraina terhadap wilayah Rusia.
Badan intelijen militer Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa sebuah pos komando militer Rusia telah "berhasil diserang" di kota Gubkin di wilayah Belgorod Rusia, sekitar 168 km dari perbatasan dengan Ukraina.
Pernyataan Ukraina tersebut mengemukakan kemungkinan serangan ATACMS kedua, tetapi tidak menyebutkan siapa yang melakukan serangan tersebut, kapan serangan itu terjadi, atau jenis senjata yang digunakan. Ukraina juga telah menggunakan pesawat nirawak untuk melakukan serangan mendalam terhadap target-target di Rusia.
Perang tersebut berada pada titik yang tidak stabil, dengan seperlima wilayah Ukraina berada di tangan Rusia, pasukan Korea Utara dikerahkan di wilayah Kursk Rusia, dan keraguan atas masa depan bantuan Barat saat Presiden terpilih AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Pada hari Minggu, Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak besar-besaran terhadap jaringan listrik nasional yang menewaskan tujuh orang dan menimbulkan kembali kekhawatiran atas daya tahan jaringan energi yang terhambat tersebut. CNA