Survei: Ini Perilaku Pariwisata Warga Thailand yang Harus Diketahui Indonesia

Masyarakat Thailand mendorong pemulihan ekonomi negaranya dengan peningkatan pengeluaran untuk perjalanan domestik, menurut survei terbaru American Express yang dirilis pekan ini.

> Survei Ungkap Mayoritas Warga Thailand Pilih Perjalanan Singkat Dibandingkan Liburan Panjang.


Jakarta, Suarathailand- Survei “American Express Travel, Dining, and Luxury Trends Research for Thailand” menyoroti pemulihan yang kuat di sektor perjalanan yang dapat mempunyai implikasi ekonomi baik untuk destinasi domestik maupun internasional.

Temuan tersebut mengungkapkan konsumen Thailand diperkirakan meningkatkan belanja perjalanan signifikan pada tahun 2024. Tujuh dari 10 responden merencanakan setidaknya tiga hingga empat liburan pada tahun ini.

Survei ini juga mengungkap perilaku perjalanan yang menarik di kalangan masyarakat Thailand. Preferensi untuk perjalanan singkat, seperti akhir pekan panjang, sudah jelas, dimana 55% lebih memilih liburan ini. Tren ini kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya laju kehidupan modern dan perlunya sering istirahat.

Selain itu, survei ini menunjukkan meningkatnya minat terhadap perjalanan berdasarkan pengalaman.

Delapan dari 10 responden memprioritaskan makan di luar dan sebagian besar mengalokasikan dana untuk kegiatan (46% untuk Milenial dan Gen Z, 48% untuk Gen X) dan berbelanja (59% untuk Milenial dan Gen Z, 76% untuk Gen X), membuat jelas bahwa orang Thailand menginginkan lebih dari sekedar relaksasi selama liburan mereka.

Peralihan ke pengalaman yang mendalam ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak pelaku bisnis, termasuk pengrajin lokal dan operator tur petualangan.

Dampak ekonominya sangat luas. Hotel, restoran, maskapai penerbangan, dan bisnis lokal mendapat manfaat dari peningkatan belanja wisatawan dan peningkatan perjalanan domestik menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian lokal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan secara keseluruhan.

Meskipun survei menunjukkan preferensi yang kuat untuk perjalanan domestik (54%) dengan Chiang Mai dan Phuket menjadi dua destinasi terpopuler, perlu dicatat bahwa keinginan untuk melakukan petualangan internasional juga meningkat (29%).

Jepang telah muncul sebagai tujuan internasional teratas bagi wisatawan asal Thailand (70%) yang menunjukkan potensi peluang ekonomi bagi kedua negara.

Prom mencatat bahwa masyarakat Thailand semakin memilih perjalanan yang lebih sering dan lebih singkat, sehingga menjadikan destinasi di Asia Pasifik sangat populer. Menurut survei, setelah Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Hong Kong menjadi pilihan utama.

Ke depan, ia menjelaskan destinasi Asia kemungkinan besar akan lebih disukai dibandingkan Eropa.

Dia menambahkan 70% dari mereka berencana untuk bepergian bersama keluarga yang dapat menyebabkan pengeluaran per perjalanan yang lebih tinggi.

Ia juga percaya bahwa kebangkitan media sosial telah memungkinkan orang untuk menjelajahi lebih banyak tempat, memicu keinginan mereka untuk berkeliling dunia, sehingga meningkatkan frekuensi perjalanan dengan perencanaan perjalanan yang tepat, dan meningkatkan kemungkinan menggunakan kartu kredit.

Prom mencatat bahwa hasil survei membantu American Express dalam mengidentifikasi beberapa karakteristik dan preferensi individu dengan kekayaan bersih tinggi di Thailand, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan hak istimewa dan manfaat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Survei ini juga menunjukkan masa depan yang cerah bagi industri pariwisata dan perhotelan Thailand serta destinasi internasional yang populer.

Peningkatan aktivitas perjalanan ini dapat memberikan efek pengganda pada industri terkait seperti ritel, makanan dan minuman, serta jasa transportasi lokal.

Riset Tren Perjalanan Thailand American Express 2024 ditugaskan oleh American Express dan dilaksanakan oleh Kantar. Studi ini mengamati 363 penduduk Thailand berusia 21 tahun ke atas yang rata-rata berpenghasilan setidaknya 140.000 baht per bulan. Survei ini dilakukan secara online pada tanggal 2 Mei hingga 16 Mei.

Seiring dengan pulihnya perekonomian Thailand, pertumbuhan pariwisata domestik yang berkelanjutan diperkirakan akan memainkan peran penting dalam memperkuat keuangan negara.

Awal tahun ini, pemerintahan Perdana Menteri Srettha Thavisin berjanji untuk mempromosikan Thailand sebagai pusat pariwisata untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negara. Tujuannya adalah menjadikan Thailand sebagai tujuan utama wisatawan internasional.

Dia menegaskan kembali bahwa target pemerintah sebesar 3,5 triliun baht dalam pendapatan pariwisata tahun ini, dengan tujuan memperoleh pendapatan lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang, akan dipenuhi melalui lima strategi.

Pada bulan Juli, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) mengumumkan “Tahun Pariwisata Besar Thailand yang Menakjubkan: sebagai bagian dari rencana pemasaran tahun 2025 untuk merevitalisasi pariwisata Thailand dan membawanya kembali ke kemakmuran, sejalan dengan visi pemerintah “Menghidupkan Pariwisata Thailand”.

Menurut Gubernur TAT Thapanee Kiatphaibool, langkah ini bertujuan menyoroti peran penting pariwisata Thailand sebagai pendorong utama kemakmuran dan pembangunan sosial ekonomi negara tersebut, serta mengamankan posisi kerajaan tersebut sebagai tujuan wisata kelas dunia.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Olahraga, pencapaian signifikan di bidang pariwisata dilaporkan pada enam bulan pertama tahun 2024 dan keberhasilan tersebut disebabkan oleh kebijakan yang didukung pemerintah. Thailand menyambut lebih dari 17,5 juta wisatawan internasional antara 1 Januari dan 30 Juni, menghasilkan pendapatan lebih dari 825 miliar baht.

Share: