Gerakan separatis Barisan Revolusi Nasional (BRN) berstrategi kotor dan palsu demi mewujudkan ambisinya di Thailand Selatan.
Suarathailand- Gerakan separatis Barisan Revolusi Nasional (BRN) menyebarkan retorika kotor dan palsu dengan menyebut "negara Thailand" sebagai "penjajah Siam". Hal ini untuk menjadikan Pattani sebagai wilayah kolonial agar dapat menjalankan hak penentuan nasib sendiri dan menuntut referendum pemisahan wilayah atau mendirikan negara baru.
Strategi kotor dan palsu perlawanan BRN adalah:
1. Menciptakan dukungan strategis untuk kekerasan, bukan untuk kemenangan taktis.
2. Menciptakan konflik, penyembunyian, kebingungan, dan propaganda.
3. Agitasi politik untuk menciptakan peluang merebut kembali wilayah dengan menggunakan pedoman Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 1514 (XV) tanggal 14 Desember 1960 tentang "Pemberian Kemerdekaan kepada Wilayah Kolonial". Resolusi ini menyatakan "Hak untuk Menentukan Nasib Sendiri" bagi bangsa-bangsa terjajah yang memiliki kebebasan untuk menentukan status politik mereka dan untuk secara bebas mengejar pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya mereka sendiri.
4. Keuangan: Dihimpun dari anggota dan menerima sumbangan (Zakat).
5. Pembinaan pemuda melalui lembaga pendidikan Islam
6. Koordinasi dan penggerakan
Semua ini akan menjadi lebih jelas ketika gerakan separatis BRN akan menggunakan kelompok-kelompok pemuda untuk menggerakkan hampir semua hal di provinsi-provinsi perbatasan selatan.



