Ribuan Orang Saksikan Upacara Perahu Raja Thailand


Raja Thailand Maha Vajiralongkorn melakukan perjalanan menyusuri Sungai Chao Phraya Bangkok sebagai bagian dari armada 52 perahu pada Kamis (12/12), menandai peristiwa terakhir penobatannya. Raja diapit oleh lebih dari 2.000 orang pendayung.

Armada tersebut datang tujuh bulan setelah raja dimahkotai. Kegiatan tersebut termasuk bagian dari tiga hari upacara penobatan. Kegiatan tersebut melibatkan ritual mandi sakral dan prosesi akbar, ketika ia dibawa dengan tandu di sekitar kawasan tua Bangkok yang bersejarah untuk menyapa kerumunan massa.

Ribuan simpatisan berpakaian kuning kerajaan duduk di sepanjang tepi sungai. Kerumunan bersorak pada raja yang mengenakan topi berhias bulu dan Ratu Suthida, istri keempatnya. Mereka melintas dengan perahu Suphannahong berlapis emas atau Golden Swan.

Prosesi sungai memungkinkan orang Thailand kesempatan langka untuk melihat keluarga kerajaan, yang menarik pendukung lanjut usia. "Saya sangat gembira karena ini adalah kesempatan terakhir saya," kata Renu Thanadauksorn (69) kepada AFP.

Setelah melihat latihan di televisi, Youngyut Maeaksamut (66) mengatakan ingin mengalami keagungan keluarga kerajaan secara langsung. "Saya ingin melihat hal yang asli, upacara yang sebenarnya, untuk sekali saja," katanya.

Ia menunggu di bawah sinar matahari selama berjam-jam sebelumnya untuk melihat prosesi perahu melewatinya.

Tarif transportasi umum kereta layang Bangkok dan kereta bawah tanah dibebaskan sepanjang hari itu. Sementara orang-orang yang melihatnya menyajikan makanan gratis sambil menunggu. Acara tradisional tersebut berasal dari perjalanan sungai raja Thailand kuno, saat mereka memimpin armada perang. Prosesi juga menarik para pejabat dan diplomat asing.

Armada perahu awalnya dijadwalkan untuk 24 Oktober 2019, tetapi dipindahkan ke pertengahan Desember karena kekhawatiran kondisi air dan cuaca. (ivnestor/foto: straitstimes)


Share: