Keberagaman adalah kehendak Allah, bukan untuk memecah belah, melainkan untuk belajar, memahami, dan hidup bersama dalam damai.
Thailand adalah negeri yang menawarkan kebebasan beragama dan mendukung kegiatan semua agama secara setara. Ini adalah nilai yang patut dibanggakan dan dilestarikan bersama.
Suarathailand- Rabiul Awwal adalah bulan ketiga dalam kalender Islam, bulan kelahiran Nabi Muhammad (saw). Bulan ini sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia, karena merupakan kesempatan untuk mengenang rahmat, pengorbanan, dan teladan kebaikan Nabi (saw) yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengajarkan umat manusia di jalan kebenaran dan perdamaian.

Tahun ini, September 2025 jatuh pada bulan Rabiul Awwal 1447 H. Merupakan suatu berkah bagi saudara-saudari Muslim kita yang masih hidup untuk kembali bertemu dengan bulan penuh berkah ini. Bulan untuk mengenang ajaran Nabi Muhammad (saw) yang dengan tegas menegaskan bahwa "Islam adalah perdamaian.
Oleh karena itu, saudara-saudari Muslim kita hendaknya berpegang teguh dan mengikuti jalan perdamaian, tidak menyebabkan penderitaan bagi orang lain, tidak membahayakan kehidupan, dan tidak merusak masyarakat, karena hal-hal tersebut adalah jalan setan, bukan ajaran agama.
Nabi Muhammad (saw) menyebarkan Islam di antara berbagai suku di Jazirah Arab dan mampu menyatukan orang-orang dari berbagai ras atas dasar keimanan. Oleh karena itu, Islam bukanlah agama yang memecah belah, melainkan agama yang damai, menghormati hak-hak orang lain, tidak mencampuri, tidak menindas, dan tidak memaksa siapa pun untuk beriman, sebagaimana Al-Qur'an berfirman:
"Untukmu agamamu dan untukku agamaku" (QS. Al-Kafirun, ayat 6).
Dan dalam QS. Al-Hujurat, ayat 13, disebutkan: "Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal."
Ayat tersebut menegaskan bahwa keberagaman adalah kehendak Allah, bukan untuk memecah belah, melainkan untuk belajar, memahami, dan hidup bersama dalam damai.
-Ke-Thailand-an dan koeksistensi di tanah Thailand-
Semua memiliki akar yang sama: "bangsa Thailand." Baik penganut Buddha Thailand, Muslim Thailand, Kristen Thailand, Sikh Thailand, maupun mereka yang menganut agama lain, semua adalah warga negara Thailand di bawah naungan bangsa, agama, dan raja.
Thailand adalah negeri yang menawarkan kebebasan beragama dan mendukung kegiatan semua agama secara setara. Ini adalah nilai yang patut dibanggakan dan dilestarikan bersama.
Oleh karena itu, membangkitkan kesadaran nasional Thailand berarti mengakui rasa syukur negara, memupuk persatuan, dan menghindari perpecahan. Terlepas dari perbedaan agama, keyakinan, atau budaya, kita tetap dapat saling mendukung atas dasar moralitas.
Maka, bulan Rabiul Awal bukan hanya bulan peringatan maulid Nabi Muhammad (saw), tetapi juga bulan pembaruan kesadaran dalam menjalani kehidupan yang damai, turut membangun keluarga, masyarakat, dan bangsa yang damai dan bahagia.
Saudara-saudari Thailand dari semua agama adalah satu keluarga di tanah Thailand. Jika kita saling bergotong royong, menjaga kebaikan, dan hidup rukun saling menghormati, niscaya bangsa kita akan senantiasa tenteram dan damai.




