Jajak pendapat ini mengumpulkan tanggapan dari 1.310 orang berusia 18 tahun ke atas dari semua wilayah.
Bangkok, Suarathailand- Sebagian besar masyarakat Thailand memercayai dan puas dengan peran militer dalam menangani konflik Thailand-Kamboja, namun tetap menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap pemerintah dan Kementerian Luar Negeri.
Institut Administrasi Pembangunan Nasional (Nida Poll) telah merilis hasil survei terbarunya, berjudul "Jalan ke Depan untuk Situasi Thailand-Kamboja", yang dilakukan antara tanggal 4-5 Agustus.
The Nation melaporkan jajak pendapat ini mengumpulkan tanggapan dari 1.310 orang berusia 18 tahun ke atas dari semua wilayah, latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan di seluruh negeri, dengan fokus pada kepercayaan dan kepuasan terhadap peran berbagai sektor dalam menangani konflik.
Temuan Utama:
-Kepercayaan dalam Melindungi Kepentingan Nasional
-Militer menduduki peringkat pertama, dengan 75,73% responden menyatakan tingkat kepercayaan yang tinggi.
-Sebaliknya, 54,58% mengatakan mereka sama sekali tidak memercayai pemerintah, dan 41,76% merasakan hal yang sama terhadap Kementerian Luar Negeri. Kepuasan terhadap peran dalam resolusi konflik
-Militer kembali menduduki puncak daftar, dengan 75,42% menyatakan kepuasan.
-Ketidakpuasan tertinggi ditunjukkan oleh pemerintah (54,43%) dan Kementerian Luar Negeri (40,31%).
Pendekatan yang disukai untuk menyelesaikan konflik
-41,98% mendukung perundingan diplomatik bilateral yang serius.
-27,63% mendukung tekanan ekonomi, seperti penutupan perbatasan yang berkelanjutan dan penghentian perdagangan.
-27,10% menyerukan pergantian pemerintahan untuk meningkatkan efektivitas.
-23,97% mendukung penguatan kehadiran militer di perbatasan.
-21,30% lebih memilih menggunakan jalur hukum internasional untuk menekan dan mengecam Kamboja.
-20,00% mengatakan pendekatan apa pun dapat diterima, asalkan Thailand tidak kehilangan wilayah atau keuntungan.
-19,62% mendukung pelibatan negara ketiga sebagai mediator.
-16,49% ingin melanjutkan pertempuran hingga mencapai kemenangan yang menentukan.
-11,15% menerima jalur apa pun yang menghindari konflik bersenjata.
-5,19% setuju menggunakan Mahkamah Internasional sebagaimana diminta oleh Kamboja.
-2,90% mendukung pembukaan kembali penyeberangan perbatasan sepenuhnya untuk memulihkan perekonomian lokal.
-2,67% menganjurkan intervensi dalam politik Kamboja untuk menggulingkan pemerintahan Hun Sen dan Hun Manet.
-2,21% sepenuhnya mendukung pemerintah saat ini dalam menangani situasi tersebut.
Pandangan tentang perawatan pasien Kamboja di rumah sakit Thailand
-51,37% mengatakan pasien Kamboja tidak boleh dirawat dalam keadaan apa pun, baik yang tinggal di Thailand maupun yang mencari perawatan lintas batas.
-35,81% mengatakan hanya penduduk Kamboja di Thailand yang boleh dirawat.
-11,45% mengatakan semua pasien Kamboja harus diterima tanpa memandang tempat tinggal.