Polisi Thailand Bongkar Jaringan Penipuan Online, 6 WN China Ditangkap

Para tersangka ditemukan dengan 208.652 kartu SIM dan 286 kotak SIM,


Bangkok, Suarathailand- Polisi di Bangkok telah membongkar geng pusat panggilan besar, menangkap enam warga negara Tiongkok yang telah mendirikan operasi mereka di sebuah kondominium mewah di jantung kota.

Para tersangka ditemukan dengan 208.652 kartu SIM dan 286 kotak SIM, di samping peralatan elektronik lainnya. Memasuki Thailand dengan visa pelajar dan turis, kelompok tersebut telah beroperasi dari kondominium sewaan mereka selama sekitar dua bulan.

Petugas yang dipimpin oleh Wakil Kepala Polisi Tatchai Pitanilabut dan berbagai pejabat senior, melakukan penggerebekan di kondominium di Jalan Ratchadaphisek setelah melihat aktivitas yang mencurigakan. Operasi tersebut mengungkap pengaturan canggih di enam kamar di lantai 16, 17, dan 23, yang berfungsi sebagai server untuk aktivitas ilegal mereka.

Orang-orang yang ditangkap diidentifikasi sebagai Fengran Wen, Zhang Jun, Li Yuning, Pang Ze, Yang Qun, dan Yao Fan, yang tercatat sebagai pemimpin geng. Barang bukti yang berhasil disita dalam jumlah besar itu meliputi 636 ponsel, sebuah komputer, 62 monitor komputer, 84 casing komputer, dan empat laptop.

Tatchai merinci bahwa niat awal polisi imigrasi adalah untuk memverifikasi status hukum orang asing di daerah tersebut, yang berujung pada terungkapnya jaringan kejahatan ini. Penemuan sejumlah besar kartu SIM di tengah kota Bangkok itu dinilai signifikan. Setiap kotak SIM dapat menampung 32 kartu SIM, yang mampu melakukan sekitar 10.000 panggilan per menit atau 600.000 panggilan per jam.

Orang-orang yang ditangkap itu diduga menggunakan kotak SIM untuk mendaftarkan akun di platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Line, dengan memanfaatkan teknologi AI untuk mempercepat prosesnya. Teknologi ini memungkinkan mereka menipu orang secara efisien. 

Diyakini bahwa komplotan itu bertanggung jawab untuk mengelola sistem kotak SIM, menangani masalah seperti pemadaman listrik atau kegagalan perangkat dengan segera mengganti peralatan. Sementara itu, operasi penipuan yang menargetkan orang-orang diduga dilakukan dari luar negeri dengan menggunakan koneksi Wi-Fi ke kotak SIM.

Enam tersangka dilaporkan memasuki Thailand dengan visa pelajar dan turis yang berlaku hingga empat bulan dan sebelumnya telah bepergian ke Laos dan Kamboja. Hal ini sejalan dengan laporan tentang geng pusat panggilan serupa yang beroperasi dari negara-negara tetangga. 

Salah satu tersangka mengaku telah menukar kartu SIM dan mendaftarkan akun media sosial, memperoleh 20 yuan Tiongkok (sekitar 93 baht Thailand) per akun dengan mengarahkan iklan untuk menarik klik. Mereka mengaku telah beroperasi selama sekitar satu bulan, dikelola oleh Chun Ge, tersangka lainnya, yang menyediakan kartu SIM dan membayar 8.000 yuan per bulan. Tersangka mengaku tidak mengetahui sifat ilegal dari kegiatan ini.

Dakwaan yang diajukan terhadap para tersangka termasuk kepemilikan dan penggunaan perangkat komunikasi secara ilegal tanpa izin, menjalankan stasiun komunikasi radio tanpa izin, memasukkan data komputer palsu ke dalam sistem, menyembunyikan atau membuang barang yang diketahui terkait dengan kegiatan ilegal, dan bekerja tanpa izin yang sesuai. Hanya satu orang yang menghadapi dakwaan terkait dengan mempekerjakan orang asing secara ilegal.

Setelah penangkapan tersebut, polisi Thailand berencana untuk bekerja sama dengan unit kejahatan dunia maya guna menyelidiki lebih lanjut dan mengembangkan temuan tersebut. Para tersangka, beserta barang-barang yang disita, akan diserahkan ke Biro Imigrasi untuk diadili, dengan tujuan akhir untuk mendeportasi mereka dari negara tersebut, demikian dilaporkan KhaoSod.

Share: