PM Malaysia akan Bertemu Prabowo dan Thaksin Bahas Isu Regional

Malaysia akan secara resmi memangku jabatan sebagai ketua ASEAN pada tanggal 1 Januari 2025.


Kuala Lumpur, Suarathailand- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra di Langkawi untuk membahas strategi regional dan perkembangan ASEAN.

Menurut Perdana Menteri, pertemuan bilateral dengan Prabowo akan dilakukan pada hari Senin (23 Desember), sedangkan pertemuan dengan Thaksin dijadwalkan pada tanggal 26 Desember.

"Presiden Prabowo telah memilih untuk mengadakan pertemuan bilateral ini untuk membahas pandangan kami tentang ASEAN dan perkembangannya," kata Anwar dalam konferensi pers khusus pada hari Sabtu (21 Desember).

Anwar mengatakan pertemuan dengan Prabowo akan difokuskan pada penguatan hubungan bilateral antara kedua negara, selain membahas peran penting Indonesia sebagai anggota strategis ASEAN.

"Dia (Prabowo) memiliki hubungan yang kuat dengan para pemimpin ASEAN dan pengalaman yang luas, keduanya akan sangat berharga dalam menangani beberapa isu terkait," katanya.

Terkait pertemuan dengan Thaksin, Anwar mencatat bahwa pertemuan tersebut diharapkan dapat membahas berbagai isu pembangunan regional dan mengeksplorasi pendekatan diplomatik untuk mengatasi tantangan bersama.

Baru-baru ini, ia mengumumkan penunjukan Thaksin sebagai penasihat tidak resminya untuk memimpin ASEAN pada tahun 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, putri Thaksin, yang sedang mengunjungi Malaysia pada tanggal 16 Desember di Putrajaya.

Malaysia akan secara resmi memangku jabatan sebagai ketua ASEAN pada tanggal 1 Januari 2025. Tema kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025 adalah "Inklusi dan Keberlanjutan".

Malaysia sebelumnya pernah menjadi ketua ASEAN pada tahun 1977, 1997, 2005, dan 2015.

Anwar mengatakan bahwa pertemuan dengan Prabowo dan Thaksin mencerminkan komitmen Malaysia untuk melanjutkan peran pentingnya dalam memastikan bahwa ASEAN tetap relevan dan bersatu dalam menghadapi tantangan global.

"Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat menghasilkan hasil positif dalam memperkuat hubungan regional, sehingga berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran ASEAN," katanya.



Share: